2

9 5 0
                                    

Pukul 1 dini hari, dia masih saja membentangkan jari di layar handphone, wajahnya dihiasi senyuman serta kantung mata yang berwarna hitam hampir menyerupai panda.
Tidak akan ada yang tau kapan dia akan berhenti melakukan hal unfaedah itu, kecuali sang penulis.

Diruang persegi dan gelap, sedikit cahaya warna-warni menghiasi ruangan itu, dia bermain handphone dekat lampu yang di maksud, kepala dia miring, sekilas dia tertawa lepas. Akankah ada yang mendengar suara dia? Tidak, ruangan itu tertutup rapat hingga kedap suara.

Menurut sumber google,
Selain merusak retina mata, di antara 5 bahaya main HP di tempat gelap lainnya adalah bisa memicu kanker payudara. Risiko kanker bisa muncul akibat aktivitas kita yang menatap layar HP di tempat gelap secara terus-menerus.
Beberapa orang percaya akan hal itu, namun susah untuk di kerjakan, sang tokoh utama, dia tidak bergerak sedikit pun untuk menghidupkan lampu terang, masih sangat nyaman menempel di lampu warna-warni itu.

Dia menarik selimut, tandanya dia mulai kedinginan malam, mungkin saya peri malam menyuruh dia untuk tidur.
Taruhlah Ponsel mu! Bangsat, sudah pukul berapa ini! Begitulah kata Peri malam seperti sosok ibu di kehidupan nyata.

Selang beberapa menit, dia mematikan handphone lalu meletakkan di atas meja, tak lupa dia mengisi daya handphone. Sudah pukul 1:30, baru dia tertidur. Sudah pasti di tebak bahwa keseharian sang tokoh utama begitu.
Dia menatap langit-langit dinding menunjukkan sebuah khayalan yang mengantarkan kedalam dunia mimpi, khayalan yang bisa membuatnya bahagia hingga tertidur lelap lalu bangun menikmati dunia yang tak seindah khayalan.

Penulis
Ralinabelebele

Cermin PalsuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang