3

9 5 0
                                    

Dia sedang mengendarai mobil, melihat kedepan tampak jalanan nyaman untuk melakukan perjalanan, menyenderkan tulang belakang dikursi mobil, menunggu lampu lalu lintas berubah menjadi hijau, dia tersenyum lebar tampak dari kaca luar mobilnya, beberapa orang memfoto mobil sambil berekspresi terkesan, "ini mobil keluaran terbaru, bukan? Ini mobil yang harganya sangat fantastis,mengalahkan gaji ku".

Dia mendengar beberapa kata orang, yang memuji tentang kendaraan tersebut. Dia hanya memberi senyuman tipis yang tak di lihat orang ini. Baru saja lampu hijau akan menyala, suara handphone merek terbaru dan terpopuler miliknya berbunyi.

Tok-tok-tok
Drubrak

Sungguh aneh, tertulis disitu ibu , dan juga suara aneh memecah kesenangan, dia melihat ke arah ke depan tampak sebuah kaki raksasa datang menuju kendaraan yang ia pakai, dia membuka jendela mobil melihat ke arah luar, wajah yang ia kenali terlihat murka.
Hentakkan kaki tersebut membuat kendaraan naik turun, panik, dan khawatir akan kendaraan istimewa hancur.

BANGUN BODOH!
HARI INI SENIN! !!!
SEKOLAH BODOH

Raksasa semakin menghentakkan kakinya dan juga berguman kalimat itu berulang kali, dia tampak panik raksasa itu semakin mendekat, dia juga melihat kehancuran kota, manusia bericuh-riuh keluar dari kendaraannya demi menyelamatkan diri. Dia cepat-cepat melepaskan sabuk pengaman kendaraan  ketika dia membuka pintu mobil, tiba-tiba lubang besar disana, karena hentakkan keras raksasa tersebut dia jatuh kedalam lubang besar itu.

📸📸

Matanya terbuka lebar, dia langsung duduk tak berguman melihat ke arah jam 6:30, waktu yang sangat telat untuk berangkat sekolah.

Liliana bangun!

Suara pintu mengedor-edor, dia beranjak dari ranjang menuju pintu sedari tadi membuat mimpinya rusak, hancur, dan patah.
Terima lagi kehidupan tak semanis mimpi ini. Berguman pelan, membuka pintu, tampak wanita paruh baya memasang wajah murka.

Lu tau ini jam berapa kaga?
Niat sekolah kaga lu?

Ucapan wanita bernada Betawi, dia hanya mengangguk dan kembali menutup pintu. Namun, bukan untuk siap-siap dia malah menjatuh badannya ke kasur, tiba-tiba pintu terbuka lebar.

LILIANA!

Dia dengan sigap berdiri lalu mengambil handuk dan cepat-cepat keluar kamar tidur segera pergi ke kamar mandi.

Kenapa setiap hari Senin selalu begini lili?
Bukan hanya hari Senin! Tapi hampir setiap hari!
Duhh , entah bisa jadi orang dia ketika lulus sekolah nanti. Bangun pagi susah!
Emang benar ga bisa diharapkan!

Dia masih mendengar dan masih bisa merasakan aura kecewa kedua orang tua dari balik pintu kamar mandi, sebenarnya, kamar mandi dekat dengan dapur, ketika itu ayahnya sedang meletakkan kopi di meja sementara ibunya menyiapkan bekal. Dia melihat ke cermin, membasuh wajah kusamnya dan menghela nafas, terlalu berat rasanya jika hari ini pergi sekolah.

Cermin PalsuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang