Dia banyak berhalusinasi, banyak berada di ambang khayalan mengatakan bahwa " hidupku sangat bahagia dengan ilusi ini"
padahal, ilusi Karangannya tidak seperti dunia aslinya.
dia bahagia dengan apa yang ada di imajinasinya
membagikan hal itu keda...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Berjalan sambil menikmati udara pagi sekolah meskipun hari ini gerimis, namun hal itulah yang membuatnya semangat sekolah. Raka menunggu di depan kantor guru, selang 15 menit guru yang di maksud keluar dan tersenyum melihat Raka.
" Lama nunggu Raka?" Tanya pak Rizal.
" Engga pak," jawabnya dengan berdiri
" Ada yang ingin bapak jelasin sama kamu, menurut bapak kamu layak jadi kapten untuk tim futsal kita ini,"
Pak Rizal, duduk disebelah Raka, menjelaskan tentang futsal yang ia maksud. Raka hanya mengangguk setelah mendengar penjelasan singkat pak Rizal.
" Kamu orangnya semangat, konsisten terima keadaan, dan juga mau saling support sesama anggota tim, maaf kata, tidak seperti Rion." Lanjut pak Rizal.
Sekali lagi Raka mengangguk, mengerti apa yang di jelaskan pak Rizal. Namun, Raka enggan menerima menjadi kapten karena itu akan jadi masalah Antara dia dan Rion.
" Rion mau menang sendiri tidak memikirkan temannya, banyak sekali anggota yang konplin ke bapak masalah kerja sama anggota tim."
" Kita akan melawan ke SMA. disana mereka bapak lihat cukup gesit bapak harap tanding ini hanya untuk.. apa namanya... Emmm" ucap pak Rizal terputus.
Raka tersenyum, tidak menambah kalimat pak Rizal dia tau makna apa yang dikatakan pak Rizal. Namun, yang menjadi pikiran Raka adalah bagaimana ia kerja sama dengan Rion sementara Rion ingin sekali merebut posisi ini. Rasanya malas sekali.
📸📸📸
Raka mengotak Atik ponselnya, terdapat status seseorang menarik baginya. Kaget di beliin sama mami, aku pikir cuman di prank eh taunya di beliin.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tas berwarna susu coklat berbentuk persegi panjang, yang menambah manis adalah gambar-gambar lucu menghiasi tas itu.
Raka menggeleng kepala, seperti ini kesannya norak, tapi hal ini juga bisa membuat bahagia. Raka beralih ke kontak Ingin menghapus nomor tidak jelas yang di berikan Rion. Tetapi.
" Raka!!" " Ayok latihan!"
Raka menoleh kepada seseorang yang meneriakkan namanya. Memasukkan ponsel ke saku lalu berlari menuju orang itu.
📸📸📸
Lili menggaruk kepalanya, sangat memalukan dan gugup pertama kalinya ia bergaul dengan teman sekelasnya sampai-sampai ikut kerja kelompok begini. Biasanya, ia suka dengan memberikan alasan karena terkadang ia sangat insecure tapi, berteman bersama Bia rasanya sangat nyaman, Bia ramah sekali.
" Li, menurut kamu yang mana bagus, yang ini atau ini?" Ucap bia memberikan pilihan berupa minuman tentengan sebelah kiri rasa blue permen karet sementara sebelahnya rasa taro.
" Taro sih lebih bagus, menurut aku rasa blue itu lengket-lengket meskipun lebih enak blue setidaknya untuk cuaca panas-panas lebih bagus taro deh. " Jelas lili.
Bia sedikit terkejut, ternyata lili tidak pendiam itu bahkan dia memberikan jawaban luar biasa.
" Kamu ternyata tidak sependiam itu ya lili," kritik Mala yang sedari tadi milih bahan ( minuman sachet).
Lili menahan senyumannya berusaha untuk tidak gugup ataupun gagap.
" Tapi kalo mau lebih segarnya alpukat aja." Saran lili tiba-tiba.
" Boleh juga tu," angguk Clara di susul oleh Nia, Bia, dan Mala.
