02 - Ketika Rhea jatuh cinta (lagi)

1.7K 34 2
                                    

Vote dulu...
.
.
.
.
Makasih 😊
.
.
.
.
.

Kalo mau baca duluan di Karyakarsa.com/monapple
Masih GRATIS sampe chapter 5 loh!
.
.
.
.
.
-----------------------------------------------------

"Gimana kalo lokasi pemotretannya di Bromo, Mas?"

Alexandre menaikkan satu alisnya. "Ini baju tipis, Sayang. Yang biasanya buat ke pantai. Bromo tuh dingin."

"Iyaaa, tau. Kan cuma buat pemotretan. Modelnya juga mulai foto pas siang. Di Bromo tuh kalo siang juga panas, tau."

Alexandre kembali berpikir. Kemarin kliennya meminta lokasi pemotretan tidak di pantai karena sudah terlalu mainstream katanya. Yah meskipun pakaian yang akan dijual adalah sejenis dress tipis untuk musim panas.

Setelah rapat dengan klien siang itu dan klien setuju dengan ide Alexandre—ide Rhea tepatnya—divisi periklanan segera mengadakan rapat internal.

"Tuh kan! Ide Rhea emang ga ada matinya!" seru Andi disela pekerjaannya.

"Kok kamu tau?" Tanya Bella.

"Heleh! Kamu percaya itu beneran ide Pak Alex?" cibir Andi sedangkan Bella hanya mengedikkan bahunya.

Alexandre sedang berada di ruangannya membahas project selanjutnya dengan Roby dan William ketika Mita tiba-tiba masuk.

"Serius? Pemotretan produk fashion di Bromo?" tanyanya antusias.

Roby mengangguk sedangkan Alexandre hanya diam—menunduk membaca berkas.

"Wah, aku harus ikut nih! Belum pernah kesana. Kalian ikut kan?" tanya Mita pada ketiga pria di ruangan itu. "Lex?"

Yang punya nama mendongak, lalu mengedikkan bahunya. Mita cemberut.

"Bulan ini project yang dipegang William harus selesai." Alexandre meletakkan berkasnya keatas meja. Lalu beralih ke William. "Udah berapa persen?"

"Minggu depan siap, Pak. Sudah 90%." jawab William mantap.

Alexandre manggut-manggut. Lalu beranjak dari duduknya dan melangkah keluar.

"Kalian ikut kan ke Bromo?" tanya Mita lagi ketika pintu ruangan telah ditutup.

"Ngapain ikut? Kan tugasnya divisi." jawab Roby.

"Yaahhh... Ayolah Rob! Aku ga ada temennya nih. Sambil liburan Rob."

"Males ah! Dingin-dingin ga ada yang dipeluk!"

William terkikik. "Makanya jangan jadi jomblo abadi." cibirnya.

*

Rhea terus memandangi wajah suaminya yang sedang fokus didepan laptop. Ia heran, suaminya itu tetap bekerja meskipun di rumah.

Berkali-kali Rhea menghembuskan napasnya dan hanya mengganti-ganti saluran TV. Akhirnya suaminya itu menoleh kearahnya. "Dikit lagi ya."

Rhea menumpu sikunya di sandaran sofa menghadap kearah Alexandre. Menatap suaminya yang sedang fokus menatap laptop yang berisi angka-angka yang membuatnya pusing. Kening pria itu sesekali berkerut. Namun beberapa detik kemudian tersenyum samar karena melihat jumlah angka yang menurut Rhea sangat fantastis. Ia baru menyadari bahwa suaminya itu seratus kali lebih tampan dan seksi ketika sedang bekerja.

Lalu ia teringat pepatah Dina, si Ratu Gosip yang mengatakan; pria matang lebih tampan dan seksi dibanding berondong.

Euh, jelas!

Trust MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang