‍‍

415 59 4
                                    

3 bulan kemudian setelah [name] berbadan dua,kandungannya mulai membesar,anggota bonten selalu saja merasa khawatir terhadap [name] saat sedang melakukan sesuatu.
[Name] selalu saja meminum pil yang diberi dokter setiap harinya,sanzu selalu mengingat kan [name] untuk meminum pil agar tidak mudah kesal dan stress.

"Pagi sayang..",ucap sanzu yang membawa pil dan segelas air kepadaku.

"Hmm Aku malas minum pil zu",ucapku lalu membekapkan bibir.

"Minum dulu,nanti kita jalan jalan",ucap sanzu lalu mengangkat tubuhku untuk duduk.

"Kamu kira aku anak keci- mmhh-"
Dengan cepat sanzu memasukkan pil ke mulutnya lalu memasukkannya ke mulutku dan mendorongnya menggunakan lidahnya.

"Glup,,Grhh",kesalku lalu mempout bibir dan menatap tajam sanzu.

"Makanya minum",smirk sanzu lalu mengecup keningku dan mengendus perutku.

"Anak kita",ucapku lalu tersenyum senang sembari mengelus rambut sanzu.

"Dia bisa gila jika tidak meminum pil itu",batin sanzu sembari menatap wajah Seri [name].

Suara ketukan pintu yang kencang membuat kami terbangun disaat sanzu tertidur diperutku.

"Zu,kau mendapatkan tugas",kakucho.

"Iya!",jawab sanzu lalu mengecup bibirku dan pipi.

"Hati hati babe",senyum ku dan sanzu membalas senyumku.

Karena rasa bosan aku berjalan cepat menuju lantai bawah dengan memakai dress,dari kejauhan rindou dan ran sedang menonton televisi bersama,

"Hati hati [name],kau ini berbadan 2 sekarang",seketika mikey memegang tanganku dan membantuku berjalan keruang tamu lalu berbaring di kaki ran,balas ku tersenyum kepada mikey.

"[Name].. aku membawakan mu susu hangat",koko.

Aku terduduk dan meminumnya sedikit,rindou mengelus perutku dan tersenyum senang,seketika aku menatap heran kepadanya.

"Tch,Bukannya kamu gak suka aku?",ucapku lalu membuang muka.

"Haha,kau boleh kapan saja menyentuhnya",tawa ku kepada rin lalu mengacak rambut rin.

Larut malam
"Sanzu belum pulang juga",batinku menghela nafas sembari mengelus perut dan melihat bintang bintang dihalaman mansion,lalu seseorang datang dengan beberapa taiyaki nya.

"Aku ingin bicara dengan mu [name]",ucap mikey duduk disamping ku.

"Apa",jawabku lalu mengambil salah satu taiyaki.

"Bagaimana jika kamu tinggal disebuah rumah bersama sanzu?,aku merasa khawatir jika terjadi sesuatu dengan mu",mikey.

"Hm haha aku akan baik baik saja mikey,kamu terlalu khawatir denganku"

"Aku akan bicara kepada sanzu"

"Mikey.. aku tidak boleh ikut bertugas lagi ya?",meminta sembari mempout bibir.

"Gak!,lihat tubuhmu [name]",ucap mikey mengelus perutku lalu meninggalkan ku begitu saja.

kini aku kembali ke kamar,menunggu sanzu sembari melihat lemari koleksi lengan bayi milik ku.

"Ah ini sangat lucu,Kenapa aku sangat lelah hari ini?",gumamku yang mendapat suasana tidak baik hari ini.

Seketika sanzu mendobrak pintu masuk dengan wajah yang merona lalu mencium paksa bibirku hingga aku merasa mual,

"Bau alkohol",aku berusaha melepas namun sanzu mencengkram lenganku begitu kuat,lalu aku berusaha menendang kakinya-sanzu jatuh dan terbaring diranjang,

aku segera berlari menuju pintu namun sanzu menggendongku dan mengunci pintu,dia membanting ku dengan cepat dia membuka pakaiannya,lalu mulai membuka dress milik ku dan pakaian dalam,

"Sanzu!! Sadar", "aku ini sedang hamil!"
Aku terus berteriak karena sanzu belum juga sadar dari pengaruh alkohol nya,tanganku masih di cengkram olehnya,

"Ahh",teriakku saat junior sanzu dimasukkan,lalu aku mulai menangis dan hanya bisa menatap wajah sanzu yang mengerikan,karena efek kehamilan tubuh ku sangat lemas,

"Diamlah [Name]!",bentak sanzu,lalu membalikkan tubuhku dan menampar bokongku.

"Baru kali ini aku tidak bisa melawan mu,aku kalah",isak batinku sembari menangis kesakitan dan cemas dengan kandunganku.

"Ahh mfhh ahh agh" rasa ini tidak bisa ditahan, namun saat ini aku membenci sanzu.

Dia membalikkan tubuhku lagi dan mulai menghisap puting ku lalu meremas salah satunya,aku terus menggeliat karena rasa kegelian dan kesakitan bercampur.

dia terus mengeluar dan memasukkan juniornya,saat ingin orgasme sanzu mengangkat kedua kakiku,tubuhnya semakin kuat namun aku berusaha menahan,saat lengah,

Plak!!

Suara tamparan yang begitu kencang mendarat di wajah sanzu,dengan tubuh yang bergetar aku terus menangis menatap wajah sanzu.

Sanzu membeku dan menatapku,wajah yang mengerikan tadi seketika berubah menjadi cemas

"[Name]maafkan aku, apa yang aku lakukan sampai kau menangis?",tanya sanzu khawatir lalu mengeluarkan juniornya,beruntung air maninya keluar diluar,jika didalam kandungannya akan gugur.

"Kamu pikir sendiri!!,aku ini sedang hamil!" Aku terus menangis sesenggukan.

"Maafkan aku [name],lagi pula bayinya akan aman aman aja kan?,jangan berlebihan deh"sanzu berusaha menyentuh wajahku.

"Berlebihan?!,kamu kira hamil itu gampang?,ini juga karena kamu!".

"Jangan merasa kalau kamu yang paling Korban disini!"bentak sanzu sembari mencengkram wajahku sampai sampai rahang ku kesakitan.

Plak!

Lagi lagi tamparan ku mendarat diwajahnya,sanzu terdiam dan cemas dengan ku.air mata yang membekas di wajah kini ku tinggal tidur,sanzu masih terus menerus meminta maaf.

Sejak hari itu aku segera konsultasi ke dokter kandungan,bersama rin dan ran.untuk sementara waktu ini aku tidak mau bertemu sanzu.

Beruntung aku baik baik saja,hanya karena air mani sanzu tidak keluar di dalam tubuhku yang berada kandungan.

Sanzu berusaha mendekat namun aku benar benar ingin sendiri saat ini, Anggota bonten juga selalu mengingatkanku meminum pil itu.

Seminggu kemudian,semenjak hari itu aku mulai merasakan kesunyian,meski banyak teman (anggota bonten) aku selalu merasa kesepian.

Menatap langit langit sembari mengelus elus perut di bangku ayunan kecil,merasakan kerinduan adanya sanzu yang selalu manja.
Seketika seseorang memelukku dari belakang

"Aku sudah bilang kepadamu,maafkan aku [name]",ucap sanzu lalu mengecup pipiku.

"Maafkan aku juga,aku salah",senyumku lalu memegang tangan sanzu.

"Aku yang salah"sanzu lalu menggendongku duduk dipangkuan nya.

"Hey! Aku yang salah haha",[name]

"Haha,maukah kita ulangi 2 ronde lagi [name]..malam ini?",sanzu membisikkannya pelan ditelinga ku.

"Aku sudah gak kuat zu",balasku dengan berbisik

"Ah Why babe?"

"Nanti anak kita yang desah,bukannya aku"

Author."Ahaha sa ae luh"


Tbc


Janlup vote ges🌟

Yang mau mutualan folow je,nanti ak folbek ko


Obsession Woman || SANZU HARUCHIYOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang