Happy reading...
Sesampainya di ruangan seni, ada beberapa siswa yang bisa mecahin clue tadi, dan sekarang mereka yang ke berapa tidak tahu, Vera dan kelompoknya melihat clue yang tertera di sebuah dinding dengan ukuran cukup besar.
Clue kedua, cukup sulit, kalian bisa mecahin hebat.
J= 20
QENKXQAda 26 abjad dan J itu 20, nah setiap abjad di hitung mulai dari J dan seterusnya, dan itu di hitung dengan angka. Z= 10 dan A=11.
Nah kalian di suruh mencari kata yang di atas, kalau sudah ketemu, kalian cepatlah ke sana, siapa cepat dia dapat.
Vera dan kelompoknya mencari. Vara yang tidak menahu apa itu clue-nya hanya pasrah, Vera yang sedikit memahami clue itu, memberi teman kelompoknya untuk bergabung. Vera yang kebetulan di sebelah Vara.
"Apa?" tanya mereka.
"Itu tuh, bahasa Vietnam yang artinya kelas, berarti kita harus kesana untuk mencari kertas, lebih cepat lebih baik kan," jawab Vara berbisik.
Vera mengerutkan alisnya. "Good job kelas, tapi bukan kelas yang kita tuju, kalau kelas disini banyak ruang, berarti itu..." Gantung Vera.
"Coba pikir deh, kalau kelas nggak mungkin, banyak lembar berserakan, biasanya kalau lembar berserakan itu ada digudang, itu pertanyaan nya mengecoh kita, buat kita menuju kesana. Terus maksud pandai itu, dulu gudang itu pasti digunakan untuk mengajar atau disebut kelas. Dan pasti kalian mikir kenapa gue bisa pilih gudang? Kalau lembar berserakan otomatis kalau emang itu di kelas, pasti nanti pada tidak mau bersihin, kalau di gudang kan bisa dibiarin aja."
"Wah wah, otak Lo beda arah sama gue," kata Vara takjub.
Mereka ber empat memberi tepuk tangan kepada Vera, Vera yang mendapat pujian itu hanya tersenyum, oh belum tau aja kalau gue itu ambisi banget.
"Yok lah Cok! Gas kesana!"
Mereka mengangguk banyak siswa yang sudah berjalan ke arah entah kemana, dan mereka berlima tentu beda arah.
Sampailah mereka di gudang, Vera membuka pintu ternyata di gembok, disitu ada clue berupa sandi dan di pecahkan menggunakan angka.
2 = 5
5= 4
1 =?"Dua lima, lima tiga, satu berarti satu dong," ujar Vera tersenyum membuka gembok itu.
Klik
Pintu terbuka menampakkan ruangan yang pengap dan gelap, mereka berlima masuk dengan hati-hati, banyak lembar yang berserakan, mereka mengambil beberapa yang terdapat clue yang sedikit buat mengecoh mereka.
Mereka berkumpul kembali dan menyerahkan berbagai lembaran untuk mencari di mana clue itu berada.
Ada salah satu clue yang menunjukkan angka, mereka berlima saling pandang,
"Angka apa ini, astogeh nggak paham gue," keluh Vara.
"Jangan ngeluh dulu atuh Var, siapa tau Vera bisa, ye nggak Ver?" tanya Bulan.
KAMU SEDANG MEMBACA
VERRA
Fiksi RemajaSeorang gadis yang hidupnya bisa di bilang miskin atau lebih kesan baiknya sederhana, dengan tempat tinggal yang layak di tempati. Kedua orangtuanya berkerja sebagai petani, meskipun uangnya hanya bisa di buat beli nasi, kadang ada lauk kalau uangny...