bab 6

407 70 10
                                    

Jungkook tengah berdiri sambil bersandar di mobilnya saat mobil Jackson memasuki halaman parkir kantornya. Ketika mobil Jackson berhenti tepat di depan mobil jungkook, eunha langsung membuka kaca jendela dan melongokkan kepalanya keluar.

"Hallo om," sapa eunha sambil tersenyum lebar.
Jungkook mendekati eunha dan menjitak pelan kepalanya.
"Siapa yang tadi ngebohongin aku?" katanya pura-pura marah.
Eunha kembali tertawa geli.
"Ayo dong om, kita jalan sekarang..aku udah laper nih" kata eunha.
"Tempatnya dimana sih?" tanya jungkook.
"Eh iya! Om kan belum pernah kesana ya?" eunha memandang jungkook. "Ya sudah,hyo..kamu pindah ke mobil om jungkook aja. Jadi navigatornya. Dari pada nanti nyasar kan, nanti nggak ada yang bayarin kita dong" katanya sambil membuka pintu mobil dan jihyo pun turun.
"Om kita ketemuan disana yaa.." jungkook mengangguk.

Jackson pun menjalankan mobilnya meninggalkan jungkook dan jihyo.
"Yuk, kita jalan.." ajak jungkook sambil membuka kunci mobilnya dengan remote.
Jihyo pun membuka pintu mobil jungkook dan masuk ke dalamnya. Tiba-tiba seseorang memanggil jungkook. Jungkook menoleh dan melihat Felix, HRD managernya sedang berjalan menghampirinya.
"Ada apa fel?" tanya jungkook.
"Sorry..pak tadi saya lupa tanya. Kapan kira-kira bapak punya waktu untuk meng-interview calon manager cafe?" tanya felix.
"Kamu sudah interview mereka?"
"Sudah pak. Ada tiga calon yang memenuhi syarat. Mereka juga sudah di interview sama pak yoodam, GM kita. Tinggal pak jungkook yang menentukan siapa yang akan kita terima". Kata felix.

"Ya sudah, kalau begitu hari rabu ini saya akan interview mereka. Kamu atur jadwalnya ya". Sahut jungkook. "Jangan lupa hari senin CV nya kamu kasih ke sekretaris saya".
"Baik pak!" kata felix.

Setelah itu jungkook masuk ke dalam dan menyalakan mobilnya.
"Kita kemana sekarang ji..?" tanyanya.
"Ke jalan Gangnam om.." jawab jihyo sambil memasang safety belt nya. "Om masih banyak kerjaan ya hari ini?"
"Enggak..kamu kan tahu kalau hari sabtu jam kerja kantor hanya sampai jam dua siang ". Jungkook menoleh pada jihyo.
"Tadi aku dengar om mau interview calon manager cafe. Memangnya untuk cabang mana?"
"Di distrik Gangdong. Soalnya mina, manager cafe disana mau berhenti setelah dia melahirkan nanti. Ngomong-ngomong mamamu jadi pergi ke singapore hari ini?"
"Jadi om, malah sudah berangkat tadi pagi. Soalnya teman mama dapat jadwal konsul nya sore ini".
"Kasihan banget ya teman mamamu itu".
"Bukan kasihan lagi om..baru tahun lalu suaminya meninggal karena kecelakaan. Eh sekarang dia di vonis kena kanker rahim. Mana anaknya masih kecil-kecil lagi" . kata jihyo dengan mimik prihatin.

"Yang namanya musibah dan penyakit, nggak ada seorang pun yang tahu kapan datangnya". Sahut jungkook.
"Om benar, contohnya waktu papa meninggal. Aku sama sekali nggak nyangka kalau pagi itu papa akan meninggalkan aku". Mata jihyo mulai berkaca-kaca. "Padahal waktu aku keluar rumah sama papa, papa masih bercanda sama aku. Lalu tiba-tiba papa...". Air mata jihyo mulai mengalir di pipinya.
"Hei..jangan nangis dong.." jungkook mengulurkan tangannya dan mengusap rambut jihyo dengan lembut. " Papa mu kan sekarang sudah tenang di sana. Kalau kamu masih suka nangis seperti ini, nanti papa mu juga ikut sedih lho".

Jihyo pun menghapus air mata nya. Entah kenapa hatinya terasa hangat saat merasakan belaian lembut jungkook di rambutnya. Dia seolah merasakan kembali sentuhan lembut papanya yang sudah lama meninggalkannya.
"Dari sini, kita belok kemana nih?" tanya jungkook berusaha mengalihkan kenangan jihyo pada papanya.
Jihyo lalu menunjukan arah jalan menuju kedai es krim berlogo Baskin Robbins itu. Dan tak lama mereka pun tiba disana.

**
Mereka ber enam menghabiskan waktu bersama, saling bercengkrama menceritakan pengalaman-pengalaman konyol masing-masing.
Tawa jihyo, yerin dan daniel makin keras. Jungkook menoleh ke arah jihyo. Dia tersenyum saat melihat betapa lepas nya tawa gadis itu. Kejadian itu tak luput dari mata eunha. Dia mengerutkan keningnya saat melihat betapa berbedanya tatapan jungkook terhadap jihyo.

forty shades (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang