bab 18

442 59 11
                                    








"Tuan!" panggil bibi arin sambil mengetuk pintu kamar jungkook seketika mengalihkan pikirannya saat memandangi lamat-lamat foto jihyo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tuan!" panggil bibi arin sambil mengetuk pintu kamar jungkook seketika mengalihkan pikirannya saat memandangi lamat-lamat foto jihyo.
"Makan dulu, tuan! Lauknya sudah bibi panaskan!"
Jungkook tersentak dari lamunannya. Dihapusnya mata yang basah. Dia kemudian berdiri dan melangkah keluar dari kamarnya.

Tapi begitu dia duduk di meja makan, rasa laparnya hilang. Dia malah seakan melihat jihyo ada disana. Duduk bersamanya seperti biasa sambil menikmati makan malam mereka.

Bayangan wajah jihyo malah semakin sering mengganggu benaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bayangan wajah jihyo malah semakin sering mengganggu benaknya.
Akhirnya, jungkook tidak jadi makan. Dia berdiri dari kursinya dan meninggalkan meja makan. Dia lalu masuk ke ruang kerjanya. Tapi disana pun tidak ada bedanya. Dia masih dapat melihat jihyo sedang duduk, sambil memeluk boneka yang jungkook berikan yang masih tertinggal disini. Dengan gayanya yang manja dan tersenyum kearahnya.

Merasa tidak dapat menghilangkan bayangan jihyo dari sana, jungkook pun keluar lagi dan menuju ke balkon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Merasa tidak dapat menghilangkan bayangan jihyo dari sana, jungkook pun keluar lagi dan menuju ke balkon.

Mungkin dengan memandang kota di malam hari dapat membuat hatiku sedikit tenang,

Tapi disana pun sama saja. Dia masih dapat merasakan kehadiran jihyo di balkon itu, berdiri dalam pelukannya sambil memandangi lampu-lampu di bawah sana.

 Dia masih dapat merasakan kehadiran jihyo di balkon itu, berdiri dalam pelukannya sambil memandangi lampu-lampu di bawah sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
forty shades (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang