Jihyo berlari sambil menangis menyusuri koridor apartemen jungkook. Begitu tiba di depan pintu, dengan tidak sabar dia menekan bel berulang kali.
"Iya! Iya! " kata bibi arin sambil tergopoh-gopoh keluar dari dapur.
"Aduh, nggak sabaran banget sih?".
Merasa ikut terganggu dengan suara bel itu. Jungkook juga ikut keluar dari kamarnya.
"Siapa bi?" tanya jungkook.
"Nggak tau tuan! Nggak sabaran banget nih!" jawab bibi arin sambil membuka pintu. Dan bibi arin langsung ternganga saat melihat jihyo sedang berdiri di depan pintu sambil menangis."Jihyo.." Jungkook segera menghampiri jihyo dan memeluknya. "Kamu kenapa sayang?"
Jihyo memeluk jungkook erat-erat.
"Yuk! Kita masuk" Jungkook membimbing jihyo masuk ke apartemennya. "Bi, tolong buatin minum ya!" katanya sebelum menutup pintu kamarnya.Bibi arin langsung tersadar bengong nya dan buru-buru menutup pintu apartemen jungkook.
Jungkook mengajak jihyo duduk di tempat tidurnya. Gadis itu masih menangis sesegukan. Sementara jungkook hanya memeluknya saja sambil mengusap-usap punggung jihyo.
"Bawa aku pergi dari sini om!" kata jihyo di sela-sela tangisnya.
"Pergi kemana..?" tanya jungkook sambil mengangkat dagu jihyo. Dan dia hampir memekik kaget saat melihat bekas telapak tangan di pipi putih gadis itu.
"Mamamu yang nampar kamu?" tanyanya sambil menyentuh pipi jihyo dengan hati-hati.
Jihyo mengangguk.Jungkook lalu menyusun beberapa bantal dan dengan lembut dia menyandarkan tubuh jihyo di bantal itu. Setelah itu dia berjalan ke kamar mandi dan membasahi handuk kecil dengan air hangat.
"Kita kawin lari aja om!" kata jihyo saat jungkook mengompres pipinya.
"Itu tidak akan menyelesaikan masalah kita sayang..". Jungkook menghapus air mata di pipi jihyo.
"Lalu kita harus gimana lagi?" air matanya kembali berlinang. "Sampai kapanpun mama nggak akan merestui hubungan kita. Soalnya dia juga jatuh cinta sama om!".Mendengar itu jungkook langsung tertawa pelan dan menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Jihyo...jihyo..ko kamu nuduh mamamu kayak gitu? Nih, aku kasih tahu ya, mamamu itu hanya cinta sama mendiang papamu. Dia pernah bilang kalau dia nggak akan menikah lagi. Karena dia ingin tetap setia sama papamu. Lagipula mana mungkin mamamu jatuh cinta sama aku? Kamu nggak tahu dia itu sudah mengenalku dari aku baru belajar menangis".Jihyo terdiam. Sebersit rasa Sesal menyergap hatinya. Dia merasa bersalah karna sudah asal bicara dan menuduh mamanya seperti itu.
Pintu kamar jungkook di ketuk. Jungkook berdiri untuk membukanya.
"Makasih ya bi!" kata jungkook sambil menerima cangkir berisi teh. Setelah itu dia menutup pintu kamarnya lagi.
"Minum dulu ya sayang?" jungkook mendekatkan cangkir itu ke bibir jihyo.
Jihyo meneguk teh itu perlahan-lahan.
"Gimana sidangnya tadi?". Tanya jungkook setelah jihyo selesai meminum teh manisnya. "Lulus nggak?"
Jihyo mengangguk sambil tersenyum samar.
"Selamat ya sayang.." Jungkook mencium kening, kedua pipi dan terakhir bibir jihyo. "Maaf ya..tadi aku ninggalin kamu disana. Padahal aku pengen banget lho, jadi orang pertama yang ngucapin selamat ke kamu. Tapi aku nggak punya pilihan lain. Aku nggak mau mamamu tambah marah dan benci sama aku".
"Nggak apa-apa ko om". Jihyo tersenyum. "Biarpun om nggak tungguin aku sampe selesai, tapi om tetap orang pertama yang kasih selamat ke aku".
"Oh ya?"
Jihyo mengangguk lagi.
"Tadi begitu aku keluar dari ruang sidang, mama langsung ngajak aku pulang. Mama juga belum sempet kasih selamat ke aku karna kami langsung bertengkar begitu sampe rumah".Wajah jungkook berubah murung. Dia sedih sekali mendengar jihyo dan yoona bertengkar karena hubungannya dengan gadis itu. Apalagi saat dia melihat pipi jihyo yang masih memerah bekas tamparan yoona.
"Harusnya kamu nggak perlu berantem sama mamamu sayang" kata jungkook murung.
"Tapi aku harus gimana om? Aku kesel banget karna mama terus terusan menentang hubungan aku sama om".
Jungkook menghela nafas.
"Tapi tetep aja kamu nggak boleh kayak gitu sama mamamu. Dia itu udah banting tulang buat membesarkan mu. Jadi single parent itu nggak gampang ji.."
Jihyo terdiam lagi.
"Sekarang kamu istirahat dulu ya?". Jungkook mencium kening jihyo lagi. "Aku mau buat makan malam buat kamu. Mau candlelight dinner lagi kan?"
Jihyo menganggukkan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
forty shades (END)
Storie d'amoreDia tampan... sukses, dan.... seumuran papah..