bab 8

385 75 5
                                    










Jungkook berjalan menuju salah satu cafenya yang terletak di sebuah mall. Siang itu, dia janji bertemu dengan eunha disana. Tadi pagi eunha menelponnya dan memintanya datang.
Dalam hati jungkook berharap, semoga eunha tidak sedang bertengkar dengan Jackson dan ingin curhat padanya. Hari ini dia tidak akan bisa jadi teman curhat yang baik bagi eunha. Bagaimana dia bisa memberi solusi yang baik, kalu hatinya sendiri sedang gundah begini?
"Om.." panggil eunha ketika di lihatnya jungkook masuk kedalam cafe.
Jungkook bergegas menghampiri nya.
"Ada apa ha?" tanya jungkook cemas.
"Kamu bertengkar sama Jackson?"
Eunha tersenyum.
"Enggak om..aku cuma mau ngobrol aja ko. Sekalian mau protes sama om"
"Lho, protes apa?" tanya jungkook bingung.
"Om gitu ya sekarang, pilih kasih..masa jihyo dikasih hadiah kalung berlian. Sedangkan setiap aku ulang tahun, om cuma kasih aku coklat sama bunga". Kata eunha sambil berpura-pura cemberut.
Jungkook tertawa terbahak-bahak melihat raut wajah keponakannya itu. Hatinya langsung merasa lega karena eunha bukan mau curhat padanya.

"Ya ampun ha..om kira ada apa tadi sampai kamu minta segera ketemu". Kata jungkook setelah tawanya berhenti."jihyo sudah cerita ke kamu ya?"
"Iyalah om..om tahu dia itu seneng banget sama hadiah dari om. Masa setengah sebelas malam, saat aku mau tidur, dia nelpon aku cuma mau cerita soal itu".
"Masa?" tanya jungkook pura-pura tak percaya. Padahal, dalam hati ia menjerit kesenangan mendengar jihyo amat menyukai hadiah darinya.
"Pokoknya aku nggak mau tahu. Gara-gara jihyo telpon, aku jadi nggak bisa tidur lagi sampai jam tiga pagi. Sekarang aku mau minta ganti rugi sama om".
"Lho..kamu nggak salah minta ganti rugi sama om? Yang ngebangunin kamu kan jihyo, bukannya om".
"Memang jihyo yang membangunkan ku semalam dengan telponnya. Tapi om lah yang mengusik pikiranku semalaman". Kata eunha sambil tersenyum nakal.
"Maksudmu?" tanya jungkook bingung.
"Om enggak akan marah kalau aku bertanya sesuatu?" tanya eunha serius.
"Enggak.." jawab jungkook.
"Janji, mau mengatakan yang sejujurnya..". Tanya eunha lagi.
Jungkook menganggukkan kepalanya walau dia heran sekali dengan sikap eunha.

Eunha menghela nafas panjang. Hari ini dia haris mengorek isi hati jungkook. Dia harus tahu apakah dugaannya selama ini benar.
"Om, jawab dengan jujur ya, pertanyaan ku ini. Om jatuh cinta pada jihyo?" tanya eunha hati-hati. Takut jika jungkook marah padanya.
Jungkook terhenyak kaget mendengar pertanyaan eunha. Raut wajahnya memerah. Dia sama sekali tidak menyangka bahwa eunha akan bertanya itu padanya. Apakah selama ini dia kurang pandai menutupi perasaannya terhadap jihyo sehingga eunha tau tentang isi hatinya?
"Aku cuma mau memastikan apakah dugaan ku ini benar. Terus terang aku sudah lama curiga kalau om jatuh cinta padanya".
"Enggak.. Mana mungkin om jatuh cinta sama jihyo..dia kan masih.."
"Om.." potong eunha sambil menatap jungkook lekat-lekat. "Tadi kan om janji mau jujur sama aku.."

Jungkook terdiam.
"Aku tuh kenal banget sama om. Aku tahu kapan om lagi sedih,marah, kesal, bingung. Dan aku tahu kalau sekarang om sedang jatuh cinta. Om boleh bilang kalau om hanya menganggap jihyo sebagai keponakan saja. Tapi mata om nggak bisa bohong". Lanjut eunha. Dia lalu meletakkan tangannya di atas tangan jungkook. "Om..mau kan terus terang sama aku. Aku janji ini akan jadi rahasia kita berdua ".
Jungkook menghela nafasnya.
"Tuh kan..om diem aja. Diam biasanya berarti benar, om. Ayo dong, om di jawab ! Aku janji akan memegang rahasia ini baik-baik". Kata eunha  lagi setelah menunggu jawaban jungkook untuk beberapa saat lamanya.
Jungkook menghela nafasnya lagi sebelum akhirnya dia menganggukkan kepalanya. Hatinya terasa sedikit lega sesudah itu.
Meski sudah menduga sebelumnya tapi eunha masih tetap merasa kaget.
"Ha..om minta dengan sangat, jihyo tidak boleh tahu tentang hal ini". Kata jungkook tegas.

Eunha menatap jungkook. Sebersit perasaan bersalah menyergap ke dalam hatinya saat melihat ekspresi wajah jungkook yang sedang menatapnya. Selama ini, dia sudah mengenal ekspresi jungkook dalam berbagai suasana hati. Tapi dia belum pernah melihat om nya seperti ini.

forty shades (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang