Chapter 06

46 7 0
                                    


alvin_arr

liked by _rioafndi and others

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

liked by _rioafndi and others

alvin_arr ikan hiu nabrak kaca, i love you buat yang baca.🦈😝💘

view all coments

_rioafndi i love you too 😊

m.arklee ga waras.

alvin_arr @_rioafndi ralat cuma buat betina😊🙏🏻

_rioafndi kok gitu sie😔 kecewa☹️💔

alvin_arr mianhe 😌

_rioafndi 😞

rayhnal tolong siapa pun rukiah alpin sama teh rio

rayhnal gue udah ga sanggup

alin.ptr caption nya apaan dah? kok ngeblur?

m.arklee AWKWOWKOWKW

alvin_arr @alin.ptr gue ngadain giveaway seblak

alin.ptr syaratnya apaan gue pen ikutan.

alvin_arr syaratnya jadi pacar gue, biar gue ga keliatan jones.

alvin_arr minat kagak lu? @alin.ptr

alin_ptr ga dulu.

_rioafndi APEE NIH




Alpin
online

Keluar|

| Hah? keluar apa njir

Keluar kandang|

Ya keluar rumah atu alinnn|

Gua ada di depan rumah lo|

|Ngapain njerr???

Bawain seblak sama Boba|

|OTW

CKLEK

Alin baru saja membuka pintu rumahnya menampakan sosok pria memakai hoodie berwarna hitam dengan kantung berisi makanan di tangannya.

Alvin menoleh ia menatap mata Alin dengan senyum di bibirnya.

"Haii."

"Bikin kaget aja lo."

Alvin cengengesan. "Jangan galak dong. Gue bawain seblak nih"

"Ya udah masuk."

Alvin mengikuti Alin dari belakang. Memasuki ruangan tamu Alvin melihat-lihat sekeliling rumah Alin yang terlihat sunyi.

"Sepi amat perasaan." Ucap Alvin sambil duduk di sofa.

Alin yang menaruh gelas ke meja menoleh pada Alvin. "Orang rumah pada keluar."

Alvin mengusap-usap tengkuknya. "Ini kita berduan aja gapapa nih?"

"Apa gue pulang aja kali yah?" Alvin hendak beranjak dari tempat duduknya.

Alin menahan tangan Alvin. "Jangan ih."

"Nyeblak doang Vin, santai aja kali."

Alvin kembali terduduk, Matanya menatap tangan Alin yang menahannya.

Alin mulai membuka bungkus Seblak, membiarkan Alvin yang terdiam berusaha mengontrol dirinya.

"Gue makan yah."

"Jangan, olesin aja ke muka lo." Ucap Alvin, sudah mulai keluar resenya.

Alin langsung menatapnya dengan tatapan malas.

Alvin tertawa. "Bercanda Alin."

Alin mulai memakan seblaknya, matanya langsung melebar dan mulutnya ternganga.

"Kenapa ga enak?"

"Enak banget woy, Lo beli dimana Vin? Ini lebih enak dari Seblak yang biasa gue beli." Cerocos cewek itu.

Alvin tersenyum senang. "Gue beli di warung teh Esih depan rumah gue."

"Enak banget deket, kalo mau nyeblak kepeleset aja langsung nyampe."

"Ga gitu juga sih."

Alin terkekeh. "Eh nanti ajak gue ke rumah Lo dong."

"Mau ngapain?"

"Mau ketemu bapak Lo."

"Lo mau ngerebut bapak gue dari emak gue yah??!!"

"Ya kali anjeng, mau beli seblak lah."

Alvin menghela nafas lega. "Kirain aja lo ada niatan jadi Mak tiri gue."

"Kalo gue jadi emak tiri lo, gue jejelin rinso lo tiap hari."

"Mak lampir."

Alin memutar bola matanya malas, sungguh percakapan yang tidak berfaedah.

"Lo ga makan seblaknya vin?" tanya Alin.

Alvin menggeleng. "Liat Lo aja gua udah kenyang."

Alin mengangkat sebelah alisnya. "Dih, terus lo kenapa beli seblak dua?"

"Ya, buat lo dua-duanya."

Alin melotot. "Lo mau bikin gue diare ya?!!"

Alvin tertawa terbahak-bahak. "Iyaa kok lo tau."

"Kurang ajar." Alin memasang wajah bete sambil menyuap seblaknya.

Diam-diam Alvin tersenyum saat melihat wajah Alin yang menurutnya terlihat lucu.























































Up From HereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang