"Boy, yang pake kaca mata!"
Siswa yang memakai kacamata itu menoleh ke arah suara. dia menoleh ke kanan kirinya dan jari telunjuknya mengarahkan ke dirinya.
"Saya bang?"
"Iya, sini dulu deh boy."
Cowok itu pun berjalan menghampiri meja kantin yang terdapat tiga siswa yang satu bertubuh tinggi yang memanggilnya. di sampingnya cowok dengan alis tebal, terakhir bermuka tampan yang terlihat fokus dengan makanannya.
Siapa lagi kalau bukan Rio, Rayhan dan Mark.
Cowok itu pun duduk di kursi. "Ada apa perlu apa ya bang?" tanyanya.
"Lo lagi jam istirahat kan?" ucap Rio.
'Pake nanya' batin si cowok itu. "Iya."
"Ya udah gabung aja sama kita. lo juga keliatannya sendirian. udah pesen makan belum?" ujar Rio.
"Udah pesen sih, tapi gapapa nih gua gabung?"
"Gapapa kali santai aja." balas Rio.
Rayhan yang melihat Rio heran apa maksud terselubung temannya itu. dia memegang pundak Rio lalu mengarahnya ke belakang.
"Lo ngapain sih." bisik Rayhan.
"Dia yang pernah ngebonceng si Alin." balas Rio sambil berbisik.
"Ya terus?"
"Gua mau memastikan sesuatu, udah lo diem aja." setelah mengucapkan itu Rio berbalik kembali ke posisi semula.
Rayhan pun berbalik dengan tatapan tajam kepada Rio, entah apa isi pemikiran temannya itu. sementara Mark hanya fokus dengan Baksonya dan sesekali memainkan handphone seperti tidak tertarik apa yang Rio lakukan.
"Gua perhatiin lo ganteng juga ya." kata Rio sambil mengangguk-angguk kepalanya.
"Hehe makasih, Abang juga lebih ganteng kok." balas nya sambil menggaruk-garuk pelipisnya.
"Itu sih udah jelas." ucap Rio sambil mengangkat kedua alisnya. "Btw nama lo siapa?"
"Abian."
"Gue Rio, Yang ini Rayhan kalo sebelahnya Mark."
Rayhan tersenyum dan mengangguk sama seperti Mark. lalu di balas oleh Bian.
"Panggilan lo Abi , Bi ata--"
"iya Umi." sahut Rayhan.
Bian terkekeh. "Panggil Iyan aja bang."
Rio mengangguk. "Gue mau nanya Yan."
"Lo udah punya pacar belum?"
"Maaf bang, gue sukanya sama cewek."
"Pffttt ha-" Rayhan yang hendak tertawa tetapi berhenti saat Rio menatapnya seolah berkata 'awas lo kalo ketawa!'
"Gue juga demen nya sama cewek, tenang gue ga ngajak lo belok kok, cuma nanya aja." ucap Rio mencoba meyakinkan.
"Ga punya, emang kenapa?"
Rio mengangguk kembali. "Gapapa sih gue nanya soalnya pernah liat lo anterin cewek pas pagi."
"Oh Alin? kenapa lo suka sama dia bang."
"Engga, gue kira lo pacar nya Alin."
"Bukan bang, gue adiknya."
•••
"ALPIN, ALPIN, ALPIN." Rio berlari masuk kelas menghampiri Alvin yang sedang memainkan handphone nya.
"Lo mau tau ga, gue dapet info penting apa?" ucapnya sambil terengah-engah.
"Gorengan Bu Ikah diskon Jumat berkah?"
"Bukannn! lo tau cowok yang sering ngaterin si Alin itu--"
"Lo beneran mau gue cekek ya?" ucap Alvin dengan muka datar.
"Dengerin dulu. ternyata cowok itu adiknya si Alin."
Alvin menatap Rio malas. "Ga penting, gue udah tau."
Rayhan baru datang dengan Mark di sebelahnya. Rayhan yang mendengar ucapan Alvin cukup kasihan pada Rio. "Parah lo Vin. lo ga tau aja tadi Rio nanya sampe di kira belok sama anaknya."
Alvin menahan tawa. sementara Rio sudah memasang muka ngambeknya.
"Jadi lo udah tau, kenapa ga ngasih tau gue?"
"Emang harus ya?"
"Tai lo Vin." Rio membalikan tubuhnya menghadap ke papan tulis.
Rayhan menghela nafas. "Bener ya, cewek tuh bisa merusak pertemanan."
Mark di sebelahnya melirik Rayhan. "Sok tau lo, berantem kaya bocah gini besok juga udah akur."
"Iya juga."
_rioafndi
liked by rayhnal and others
_rioafndi kalo ga mau liat bumi berdarah, jangan buat aku marah kawan
view all coments
rayhnal affh iyach banh
_rioafndi y
m.arklee mang eak??
_rioafndi cot
alin.ptr yang bener....
_rioafndi kata gua lo mending diem
alin.ptr kata gua, seterah gua dong
_rioafndi bodo amad lin
divantsy jamet bener caption nya, eh btw sejak kapan gua follow followan sama lu ya
_rioafndi sejak kita di takdirkan bersama 💕💞
divantsy nyesel gua komen
_rioafndi iya makasih div pujiannya💕
alvin_arr takut banget lochh
_rioafndi tai onta