First

13K 50 0
                                    

Tanpa pikir panjang lagi, Edward lalu mengambil posisi duduk, kemudian diacungkan penisnya ke arah lubang vaginaku. Semula Edward merasa canggung, namun seiring dengan
nafsu birahi yang mulai bangkit kembali, perlahan-lahan ia membelit dan mendekap tubuhku. Aku mengangkangkan kakiku lebar-lebar siap menerima serangan penisnya. Pelan-pelan dimasukkannya batang penisnya itu ke dalam vaginaku.

"Uuuuuhh Emmhhh!" Desisku saat penis yang sudah dalam keadaan keras lagi itu membelah bibir kemaluanku.

"Aaaauw Pelan-pelan dong Aaaaakh.." Desahku sedikit kesakitan.

Walaupun sudah tidak perawan lagi, tapi vaginaku masih sempit. Mungkin juga karena penis Edward termasuk besar ukurannya.

"Aaahh Enaaak.." Desahku yang semakin merasakan nikmat.

Edward tampak merem-melek menahan nikmat. Tentu saja karena Edward baru pertama kali melakukan ini. Lalu dengan satu sentakan kuat penisnya berhasil menancapkan diri di lubang kenikmatanku sampai menyentuh dasarnya.

"Aaaahh Nikmaat bangeett.." Teriakku.

Aku melonjakkan pantatku karena merasakan kenikmatan yang luar biasa. Kurasakan cairan hangat vaginaku mulai mengalir di pahaku. Aku tidak memikirkan lagi bahwa status Edward
adalah mantan pacar adikku sendiri. Sudah kepalang tanggung pikirku, yang pasti saat ini aku ingin merasakan nikmatnya bersetubuh hingga orgasme dengan Edward.

Sesaat kemudian Edward memompa pantatnya maju mundur.

Bleeeep Bleeep Bleeeep!

Dapat terdengar cukup kencang suara penisnya yang sedang keluar masuk di vaginaku. Tubuhku menggelepar di bawah pompaan batang penisnya. Tangan mungilku berusaha menahan gerakan pinggul Edward, namun itu semua tidak dapat menghentikan terjangan batang penisnya. Akhirnya aku hanya menggantungkan kedua kakiku ke pinggang Edward.

"Aaaakh Aaaakh Nikmaaat bangeeet.." Aku terus merintih nikmat.

Aku menjerit-jerit karena merasakan nikmat yang luar biasa saat itu. Vaginaku yang sudah basah sekarang dimasuki dengan lancar oleh penis Edward yang sangat tegang itu.

"Oooooh Eeedwaaaard!!" Aku berteriak menikmati sodokan penisnya pada vaginaku.

Semakin keras aku merintih dan mendesah, semakin kuat pula Edward menyodokkan batang penisnya. Tubuh mungilku terguncang hebat di bawah tindihan tubuh Edward, keringat kami
yang bercucuran menambah semangat gelora birahi kami. Selagi bersetubuh, lidah kami berdua saling berpagutan. Tangannya meremas-remas buah pantatku dan mengusapi badanku yang basah kuyup oleh butiran keringat yang membanjir.

"Edd waaard U-udaaah Mauu Keluaaar niiih Teeh Mauu dii luaaar Apaaa di daleeem?" Tanya Edward tanpa mengurangi irama sodokannya.

"Terseraaahhhh! Di daleeem juga Eeengh Eengh Ng-nggak apa-apaaa" Jawabku sambil berusaha untuk mencapai orgasme kembali.

"Aaaaaaaaarrrrhhhh!!" Edward akhirnya mengerang kencang ketika spermanya menyembur begitu banyak di dalam rongga rahimku.

Badan Edward melengkung ke atas sambil wajahnya menunjukkan kepuasan yang luar biasa hingga akhirnya melemas dan jatuh di pelukanku. Selama beberapa saat Edward membiarkan tubuhnya tetap menindih tubuh mulusku tanpa melepaskan penisnya dari vaginaku. Mungkin dia ingin merasakan kenikmatan dari mantan calon kakak iparnya ini lebih lama lagi. Aku juga
dapat melihat senyum penuh kepuasan menghiasi wajahnya.

Setelah 10 menit kami terdiam di dalam posisi ini, Edward kemudian mencabut penisnya lalu terduduk lemas menyender ke sofa. Akhirnya aku pun ikut bangkit dari posisi tidur kemudian
membaringkan kepalaku di dada Edward yang cukup berisi.

FORBIDDEN RELATIONSHIP Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang