SEMUA TENTANGNYA ADALAH CINTA
Ibarat tanaman, Maysa masih kecambah. Baru mau tumbuh. Baru ketemu yang namanya angin, panas, dingin, dan banyak lagi yang menjadi material untuk hidup. Dirawat dengan sebegitu lembut oleh kedua orangtuanya memberitahu...
Maaf banget updatenya lama:( kalian boleh baca ulang part sebelumnya kalau lupa sama alurnya. Hari ini, Maysa udah 1K views guys!😍 Jadi ini update spesial untuk Maysa
Sudah siap dengan part yang manis kali ini?(ˊᵕˋ)
SPAM EMOT AWAN (☁️) SEBELUM MULAI BACA
Jangan lupa ramein komennya dan vote😊
Happy reading!❤
- -
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Maysa 2. PertanyaanMaysa
🌼
Nazra tersenyum meninggalkan Maysa yang sudah terlelap di kamarnya. Sejak pertanyaan yang ditanyakan putrinya siang tadi, hati Nazra kembali gusar. Ia mulai memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang bisa saja terjadi saat Maysa sudah beranjak dewasa.
"Kamu kenapa?" suara dari arah belakangnya membuat Nazra sedikit terlonjak.
Athalla dengan tiba-tiba berada di belakang punggungnya dengan senyum manis yang selalu menjadi candu bagi Nazra.
"Kenapa apanya? Aku baru tidurin Maysa di kamar," jawab Nazra.
"Aku perhatiin sejak aku selesai meetingtadi kamu lebih banyak diam. Ada sesuatu yang mau diceritain?"
Nazra sering kali berpikir apa sebodoh itukah dia dalam hal mengontrol raut wajahnya sampai Athalla dengan mudah menebak apa yang sedang Nazra pikirkan hanya dengan melihatnya saja?
Untuk sesaat Nazra mengehela napas yang terdegar begitu lelah. Hanya pada Athalla dia bisa mengadu, hanya kepada laki-laki ini Nazra bisa terbuka tentang perasaannya. Terlebih yang sedang Nazra pikirkan adalah soal Maysa.
"Ra?" panggil Athalla lagi karena istrinya itu ternyata melamun.
"Iya?"
"Anything you want to say, hmm?" tanyanya dengan kedua alis yang terangkat membuat Nazra mengaku kalah dengan tatapan itu.
Tanpa berbicara apapun, Nazra menutup pintu kamar Maysa dengan pelan. Berusaha untuk tidak menimbulkan suara sedikitpun agar putrinya tidak terganggu.
Ia berjalan bersama dengan Athalla yang mengekor di belakangnya. Keduanya duduk di sofa kamar dengan penerangan remang.
"Cerita sayang, jangan dipendam sendirian," pinta Athalla karena Nazra tak kunjung berbicara. Laki-laki itu membawa tubuh istrinya untuk dipeluk.
