Akabane memandang {Name} yang mukanya memerah
"A-aku menikah dengan A-akabane?"
*Tok Tok Tok*
"Permisi ibu dan bapak, kami ingin memeriksa keadaan Akabane" Ucap dokter
Semua anggota keluarga beserta {Name} keluar dari kamar no 301
"{Name} jaga Akabane ya, mama harus pulang sekarang" Ucap mama {Name} dan mama Akabane bersamaan
"Baiklah" {Name} melambaikan tangan
Pemeriksaan Akabane memakan waktu 5 jam, sangat lama. Hingga {Name} tertidur pulas
"{Name}?" Bisik di telinga kanan {Name}
"Apakah kau mengingatku?" Ucap suara perempuan
{Name} ingin menjawabnya, tapi mulutnya seperti terkunci
"Akabane, seharusnya dia telah mati"
"Tapi kenapa kau mengacau!"
"Dasar wanita zaman sekarang"
"Jagalah Akabane, karna kau sudah terlanjur menyelamatkannya"
...
"{Name}" Suara yang lebih nyata terdengar
"BANGUNN" Teriak Akabane
"K-kenapa?" Kaget {Name}
"Sepertinya mimpi mu buruk, mimpi apa {Name}?" Tanya Akabane
"A-ak" Kata² {Name} terpotong
"Haii Akabanee" Teriak seorang perempuan memasuki kamar no 301
"Bella?" Ucap {Name}
"{Name} kenapa kau di sini?" Muka Bella kesal
...
Suasana semakin cangung
"Apakah Bella menyukai Akabane? Apakah Bella membenciku karna aku lebih dekat dengan Akabane?"
"Baguslah kalian berdua selamat" Bella tersenyum
"Tentu saja" Jawab Akabane
"Kaum hawa tidak mencari kaum adam dan
Kaum adam tidak mencari kaum hawa, tetapi tuhan lah yang mempertemukan kaum adam dan kaum hawa" Akabane menjelaskan...
"Aku harap kalian berdua terus bersama" Senyuman Bella memudar
"Bella apakah kau menyukai Akabane" Lancang {Name}
"A-apa? Tentu saja tidak, aku m-menyukai Asano" Muka Bella memerah
"Halo Asano, cepat kemari aku membutuhkan mu" Akabane menelfon Asano
"J-j-jangann" Bella mencoba meraih telfon Akabane
*Bruk!*
"Oy brengsek, kenapa kau memanggil ku" Asano kesal
"Hah? Siapa yang kau panggil brengsek" Akabane kesal
"Apakah kita harus berkelahi!" Teriak Asano
"J-jangan berkelahi" Jawab Bella
Saat Bella melihat Asano, muka kejam Akabane terlihat. Akabane mendorong Bella hingga jatuh ke pelukan Asano
...
"Bella kau tidak apa²?" Tanya Asano ke Bella
"A-aku" Muka Bella memerah
Asano memeluk erat Bella
"Akabane kau ini tidak bisa kah lebih lembut ke wanita?" Marah Asano
"Bagaimana ya, seharusnya kau berterimakasih. Bella menyukai mu" Jawab Akabane
"Bella menyukaiku?" Ucap samar² Asano
Asano menarik Bella keluar dari kamar no 301
"Akabane, apakah mereka baik² saja?" Cemas {Name}
"Mungkin saja" Akabane ikut cemas
Setelah berbincang-bincang, dokter memperbolahkan Akabane pulang. {Name} mengantarkan Akabane sampai rumahnya
- Rumah Akabane -
"Permisii" Ucap bersamaan Akabane dan {Name}
"Silahkan masuk" Ucap om² yang duduk di sofa
"Siapa ini?" Tanya om
"Dia adalah {Name} calon menantu kita" Ucap mama Akabane
"Cih ada papa" Suara samar Akabane
...
"M-mama sedang membuat apa?" {Name} ke dapur meninggalkan Akabane dan papa Akabane
"Mama sedang membuat sup ayam" Mama tersenyum
"Baunya enakk" {Name} terkejut
"Tata piring di sana, sebentar lagi makanan siap" Ucap mama Akabane
"Baiklah maa" Senyum {Name}
...
"Semuanya, makan telah siapp" Teriak mama
"Baiklahh"
"A-akabane aku sedang tidak ingin makan, aku ingin ke kamarmu" Ucap {Name}
"Baiklah, mama aku dan {Name} ke kamar sebentar nanti kami makan" Senyum Akabane memandang {Name}
*Bruk!*
"Akabane! Nanti dulu" Ucap {Name} kesal
"Tidak akan" Senyum Akabane
Di atas kasur Akabane langsung melepaskan pakaiannya, dan spontan memegang pipi {Name}
"Wanita ku sangat cantik" Senyum Akabane
"Aku mau tidurr" Muka merah {Name}
Akabane menjahili {Name}, Akabane melepas kancing baju {Name} dan menarik pakaiannya
"Ah" Desah {Name}
"Stt nanti mama dan papa mendengar" Memerah muka Akabane
...
"Mari tidur bersama" Ucap Akabane
"B-baiklah" {Name} memeluk Akabane
"Selamat malam"
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
Arigatou udah baca, gimana ceritanya?('・ェ・`)
Tunggu cerita selanjutnya˙˚ʚ('◡')ɞ˚˙