4. Security Komplek Bagian 1

19.3K 253 2
                                    

Halooo..

Update terbaru..

WARNING!!!!

Cerita ini berisi adegan xxx, jadi buat kalian yang sedang berpuasa di harapkan untuk membacanya ketika sudah berbuka puasa yah..

Dosa ditanggung sendiri yah kalo tetep mau dibaca sekarang.

Vote dan commentnya jangan lupa yah !!!


***

Gue saat ini tinggal di sebuah komplek perumahan yang dijaga oleh para security, diantara security² itu ada salah satu yang menarik perhatian gue, namanya Mas Nando, umurnya sekitar 25 tahun.

Security satu ini sering berjaga di pos depan dekat pintu gerbang masuk komplek, setiap keluar atau masuk komplek gue pasti selalu menyapa atau basa basi ngobrol dengan dia. Mas Nando bukan termasuk pria berwajah tampan, dia cenderung berwajah biasa saja namun aura lelakinya sangat kuat sekali ditambah bentuk tubuh terutama bagian bokongnya yang menurut gue sangat seksi dan hot, tak jarang setiap gue coli selalu membayangkan sedang ngentotin bokongnya yg aduhai itu.

Pucuk dicinta ulampun tiba, apa yang selama ini gue khayalkan ternyata menjadi sebuah kenyataan. Iya... gue akhirnya bisa ngentotin bokong semok milik mas Nando, berawal dari beberapa hari yang lalu, Waktu itu gue baru saja pulang kuliah dan seperti biasa gue menyempatkan diri untuk menyapa Mas Nando yang sedang berjaga di pos jaganya.

Namun tidak seperti biasanya, kali ini ada yang sedikit berbeda, tidak ada senyuman di wajahnya yang ada malah tampangnya terlihat sedikit murung, entah apa yang sedang dia pikirkan saat itu.

Sesampainya dirumah, guepun langsung segera mandi dan beristirahat sambil melihat acara di TV, namun ternyata acara TV tidak ada yang menarik untuk di tonton, tiba² gue teringat dengan Mas Nando, tanpa pikir panjang gue pun berinisiatif untuk menemuinya di pos jaga.

Tanpa berpikir macem² gue terus jalan kesana dan berniat hanya ingin ngobrol dengannya atau barangkali bisa tahu apa yang membuat raut wajahnya sangat murung tadi.

Sesampainya disana gue melihat Mas Nando sedang duduk melamun dibangku samping pos jaga, gue pun memanggilnya tapi dia tidak menoleh sama sekali. Saat gue sudah ada didekatnya tangan gue pun menepuk pundaknya, dia nampak kaget dengan tepukan di pundaknya dan membuat dirinya sedikit terlonjak dari bangku yang tadi dia duduki.

"Maaf mas kalau saya udah bikin mas kaget abis dari tadi saya panggil² masnya gak menoleh"

"Ee.. ii..iya dek gak apa² kok, maaf juga yah tadi saya gak denger kalau dek Pram manggil saya"

Mas nando memang selalu memanggil gue dengan sebutan dek, awalnya dia memanggil gue dengan sebutan "Mas", namun karena merasa umur gue lebih muda darinya gue pun meminta dia buat manggil nama saja, tapi menurut dia itu terdengar kurang sopan karena gue adalah salah satu penghuni komplek disana, dan akhirnya dengan kesepakatan bersama akhirnya gue meminta untuk dipanggil Dek atau adik saja olehnya.

" Lagi mikirin apa sih mas sampe² dipanggil dari tadi gak nengok, lagi ada masalah yah?"

"Engg... Enggak kok dek gak ada masalah apa², memang kebetulan saya lagi melamun saja"

"Klo mas ada masalah gak apa² kok cerita aja ke gue, barangkali gue bisa bantu"

Kulihat Mas nando sepertinya sedang menimang nimang untuk bercerita atau tidak, namun setelah gue meyakinkannya kembali, akhirnya dia pun mau sedikit bercerita.

"Sebenernya saya lagi ada masalah dek, biasalah masalah rumah tangga"

"Masalah apa mas kalo boleh tau, coba cerita aja barangkali gue bisa bantu"

PENGALAMANKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang