17. Dokter Satrio

2.4K 64 1
                                    

Cerita Sebelumnya...

Gue yang merasa masih nanggung belum memuncratkan Sperma, mencoba untuk mengocok kontol gue sendiri, saat gue sedang asik mengocok, suara Dokter Satrio kembali mengagetkan gue.

"Perlu bantuan?"

***

Suara Dokter Satrio mengagetkan gue, gue melihat kearahnya, ternyata dia sedang memperhatikan gue yang sedang asik coli, dia berdiri dan berjalan kearah pintu kemudian menguncinya dari dalam.

Setelah memastikan pintu sudah terkunci, dia kembali berjalan kearah gue,
Tangan sudah mulai meraba kontol gue. Ternyata dugaan gue benar, Dokter Satrio ternyata penyuka seks sejenis juga.

Tangan Dokter satrio mulai mengocok kontol gue, awalnya kocokannya sangat perlahan tapi lama² mulai di percepat.

Kontol gue sekarang sudah berada didalam mulutnya, dia hisap kontol gue, kepalanya mulai terlihat naik turun , dia terkadang menghisap kontol gue sangat kuat sampai membuat pipinya menjadi kempot.

Lidahnya juga ikut bermain didalam sana, dia kilik² lubang kontol gue, gue merasa geli² enak diperlakukan seperti itu.

Tangan gue tak mau diam, kini mulai meraba dada bidangnya dari luar kemeja yang dia kenakan, terasa sekali dadanya begitu kenyal saat gue remas.

"Saya gak bisa lama² takut dicari yang lain, kalau bisa jangan lama² keluarnya" ucapnya disela² menghisap kontol gue.

Sebenernya gue pengen juga ngerasain lubang anusnya, tapi berhubung dia bicara seperti itu akhirnya gue batalin.

"Boleh saya isap tetek dokter biar saya cepat keluarnya"

Dia langsung melepas kontol gue dari dalam mulutnya, tangannya mulai membuka kancing kemejanya, kini dadanya sudah terlihat jelas, dadanya terlihat lumayan besar dan kenyal, tidak terlalu kencang, gue langsung pegang dada besar itu, tangan gue mulai meremasnya, jari² gue juga ikut memainkan pentil susunya.

Dokter Satrio mulai mendekat dadanya kearah gue, setelah sudah tepat di depan gue, mulut gue langsung melahap dada itu, gue isap² dadanya sambil tangan gue memainkan dadanya yang sebelah lagi.

Dokter Satrio mendesah desah saat dadanya gue isap, terasa nikmat sekali gue menghisapnya, rasanya gue pengen sekali menghisap dada itu sampai keluar air susunya.

Tangan Dokter Satrio juga masih sibuk memainkan kontol gue, kontol gue dia kocok² dengan sebelah tangan sedangkan tangan yang sebelah lagi menahan kepala gue agar mulut gue tidak terlepas dari dadanya. Kepala gue didekapnya sampai membuat gue hampir kewalahan dan kehabisan napas.

Gue tepis tangannya karena gue benar² sudah hampir kehabisan napas karena kepala gue dia tekannya sangat kuat sekali.

"Hooosshhh... hoossshhh... Hooshhh"
Bunyi napas gue setelah terbebas dari dekapannya.

"Kok dilepas" tanyanya.

"Gila.. saya hampir mati gara² dokter teken kayak tadi" jawab gue.

"Soorryy, habis enak banget isepan kamu"

Setelah puas menghirup napas, gue isep lagi dadanya, gue gigit pentil susunya sampai membuat Dokter Satrio melenguh keras.

"Aaarrgggghh... annjiinggg enakk bangeettt"

Gue tarik kepala Dokter Satrio, gue cium bibirnya, Dokter Satrio membalas ciuman gue, kini kami saling melumat, bibir gue diisapnya begitu kuat, gue juga tidak mau tinggal diam, gue isap lidahnya saat lidahnya masuk ke dalam mulut gue.

Gue merasa sudah hampir muncrat, gue lepas lumatan mulut gue di mulutnya.

"Sayaaa mau keluaarrr dookkk"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 31 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PENGALAMANKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang