1. kebahagiaan sementara (flashback)

13 0 0
                                    

1 bulan sebelum malam itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

1 bulan sebelum malam itu.

04.50
Ashyel tersentak, seluruh tubuhnya berkeringat. Dia mimpi buruk, dia gelisah namun sesaat kemudian tersadar bahwa itu hanyalah mimpi.

"Huftttt..." Ashyel menghela nafas lega.
Cewek itu melihat di ponselnya sudah hampir pukul 5 pagi. Buru-buru dia merapikan tempat tidur, dan beranjak melaksanakan tugasnya sebelum berangkat ke sekolah jam 7 nanti.

Seperti biasa setelah Ashyel selesai membantu bi Resta memasak sarapan untuk keluarga Reagan, dengan sudah pakai seragam lengkap dan rapi, cewek itu kemudian akan memastikan kedua putra Reagan telah bersiap-siap.

Tok tok tok

Ashyel terlebih dahulu mengetuk pintu kamar Reynar, cewek itu terkejut melihat Reynar membuka pintu dengan hanya mengenakan handuk dibagian bawahnya.

"Kak, sarapan udah siap. Tante sama om udah dibawah." Ucap Ashyel dengan perasaan gugup.

"Hm" guman Reynar, cowok itu bahkan tak melihat Ashyel. Selalu saja sibuk dengan buku bacaan-nya.

"Orang jenius emang beda" batin Ashyel. Cewek itu kemudian beranjak setelah Reynar menutup pintunya.

Setibanya di depan pintu kamar Ares, Ashyel makin gugup. Bahkan Ares yang belum melakukan apa-apa, sudah membuatnya panas dingin.
Ares, cowok itu telah berhasil mencuri hatinya. Ashyel tau putra majikannya itu hanya bercanda, tapi Ashyel malah terbawa perasaan. Ares memang ramah dan tidak pilih-pilih soal teman, terlebih lagi dia mudah membuat orang-orang menyukainya bahkan hanya dengan senyuman dan sedikit perhatian. Dan Ashyel-lah salah satu korbannya. Cewek itu berpikir kalau dia sudah gila telah menyukai putra orang kaya.

Ashyel tersadar, dia menggeleng-gelengkan kepala, menarik nafas kemudian menghembuskannya pelan, lalu bersiap mengetuk kamar Ares.

Cek..lek

Belum sempat jemarinya menyentuh pintu, orangnya malah membuka lebih dulu.

Ashyel dan Ares sama-sama terkejut.
Namun Ares kemudian tersenyum "morning.." sapanya menyadarkan Ashyel.

"Pasang dasi gue.." suruh Ares, yang dengan cepat dilaksanakan oleh Ashyel.

"Pipi Lo merah.." ucap cowok itu yang menatap seksama wajah Ashyel, membuat Ashyel ingin menangis saking gugupnya.

Ashyel makin menunduk, tapi jemarinya masih dileher Ares.

"Anjir jangan lihat adek gue.." ucap Ares menyilangkan tangan dibawahnya.

Ashyel gelagapan, kemudian menggeleng-ngelengkan kepala.
"Enggak kak.." ucapnya.

Ares lalu tertawa pelan, sambil mengacak rambut Ashyel.

Ashyel makin malu "sa..sarapan udah.." ucapnya terbata.

"Uhumm.." Ares makin gencar menggoda.

Ashyel ingin melanjutkan ucapannya namun terhenti ketika Reynar keluar dari kamarnya sudah berpakaian lengkap.

ALIVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang