2. kacau (flashback)

15 0 0
                                    

13

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

13.45

Ashyel melihat sekeliling, takut ada siswa yang memergokinya.
Cewek itu mengetuk jendela mobil yang dia yakini milik kakaknya.

"Lama." Ada nada kesal pada ucapan Xafega.

Ashyel mengulum bibirnya dan menunduk, "maaf kak".

Selama dijalan Xafega hanya diam, Ashyel juga tidak berani bicara.

"Kak ini bukan jalan kerumah.." Ashyel melirik kaca, cewek itu gelisah.

"Makan dulu ke basecamp"

Ashyel mengangguk mengerti.

Setibanya di basecamp, Ashyel ragu untuk ikut masuk. Cewek itu seperti merasakan sesuatu yang tidak baik.
Tapi kakaknya sekarang ada disisinya, itu membuat Ashyel yakin kalau dia akan baik baik saja.

Untuk pertama kalinya Ashyel masuk ke basecamp tempat Xafega dan teman-teman kakaknya itu biasa berkumpul.
Cukup rapi dan elite, tapi dari pintu saja Ashyel sudah mencium asap-asap rokok.
Begitu masuk yang Ashyel lihat pertama kali adalah 2 rak tinggi disisi kiri dan kanan, tersusun beberapa minuman alkohol.

Ashyel tersanjung, tempat ini bukan basecamp biasa.

"Ayo.." Xafega menyadarkan Ashyel yang melamun. Cowok itu menarik Ashyel masuk.
Mereka melewati ruang gym, ruang game, dan ruangan permainan lainnya juga ada, bahkan ada beberapa kamar.

Ashyel makin kagum, sampai tak sadar kakaknya membawa dia kesebuah ruangan yang lebih besar dari yang dia lewati sebelumnya.

Cewek itu baru tersadar ketika mendengar suara Ares.

"Hutang Lo bazengg!" Ucap Ares, cowok itu mulai bertingkah aneh, setelah meminum beberapa gelas alkohol.

Xafega mengacungkan jari tengah, sedang Ares membalas dengan smirk.

Ashyel terkejut, ini kali pertama dia melihat Ares mabuk dan merokok.
Dia melihat sekelilingnya, ditengah ruangan ada meja billiard yang besar, dikelilingi teman-teman Xafega. Beberapa anak cowok sedang bermain.

Dia tak menyangka geng kakaknya begitu banyak, bahkan ada yang dari sekolah lain. Walau tak mengenali semuanya, tapi Ashyel sangat heran karena rata-rata mereka yang ada di ruangan ini adalah anak-anak yang bisa dibilang berprestasi.

Ashyel baru tau kalau anak-anak pintar bisa nakal juga. Cewek itu melihat sekeliling lagi, diruangan ini lebih banyak orang, dia meyakini kalau ruangan ini adalah tempat utama mereka berkumpul.

Ashyel melihat rata-rata mereka semua merokok, yang paling mengejutkan lagi ada yang berciuman dan buka bukaan.
Ashyel merinding, dia menggenggam tangan kakaknya erat.
Ruangan ini begitu berisik, suara tawa, musik, umpatan menambah kesan seram dibenak Ashyel.

Dia tak melihat Reynar dan Sean.
Padahal dua cowok itu geng kakaknya. Tapi ada rasa sedikit lega, karena dia tidak harus menyaksikan sisi lain dari mereka.

ALIVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang