HALLOO
ENJOY TO MY STORY
.
...........Shia berjalan lunglai untuk memasuki kelasnya, matanya sedikit lelah untuk tetap terbuka. Jiwa dan raganya terasa letih. Sedikit terasa kunang kunang.
Kata singkat nya sih bisa dibilang tidak bersemangat hari ini. Ngantuk.Setelah memasuki ruang kelasnya, ternyata masi sepi hanya ada beberapa mahasiswa lainnya yang tengah membaca buku. Shia menjatuhkan kepalanya diatas meja, ya itung-itung bisalah tidur gitu 10-15 menit .
Nias memperhatikan suasana kelasnya terlebih dahulu, lalu setelah merasa ada manusia yang ia cari, ia menghembuskan nafas pelan. Shia terlihat lemas dengan mengeletakkan kepalanya di meja.
Nias langsung menghampiri nya."Woi Shia! ngapa Lo sakit?" ujar Nias, sembari menggebrak meja Shia. Shia lantas terkejut, lalu segera mendongak keatas. Mendapati Nias yang tengah menatapnya. Hadeh. Shia mendengus pelan, lalu kembali menaruh kepalanya diatas meja. Malas.
Pasalnya kemarin dirinya terkena masalah ya salah satunya ada sebab Nias! wgwgwg."Ih Nias, ga usah gebrak gebrak bisa ga sih?" kata Shia, masih dengan posisinya.
"Lo kenapa Jubaedah! sakit Lo?" ucap Nias sedikit menunduk, lalu berbicara tepat di telinga Shia.
Shia memejamkan matanya. Kaget. Lalu mendongakkan kepalanya, dan membenahi duduknya. Menatap Nias kesal.
"Aku ga sakit! cuma kurang tidur aja. Udah bener ada waktu tidur. Tapi kamu datang datang malah ganggu" kesal Shia.
Nias memutar bola matanya malas, lalu menarik kursi yang bersebelahan dengan meja Shia.
"Ada yang lebih penting dari itu!" ujarnya seakan akan serius.
"Apa? penting?" ulang Shia, mengerjapkan matanya.
Nias mengangguk dengan serius.
"Iya penting banget. Tentang nasib kita!" kata Nias dengan nada yang serius.
Shia terlihat sedikit berfikir.
"Hm apa ya?""....Nasib kita?" Shia menagguk-anggukkan kepalanya, seakan berfikir.
"nasib kita?"
"Nasib kita..." Shia sangat berfikir keras sekarang.
Lalu selang beberapa detik kemudian, Shia mampu membuat Nias terkejut bukan main.
"WHAT APA? HAH MAKSUD NYA PAK DODI BENERAN MAU NIKAH? IYA?!" tanya Shia polos, namun terdengar sangat antusias. Sepertinya ia lupa dengan pusing kunang kunang nya wgwgwg.
Nias kembali memutar bola matanya malas, Shia ini benar-benar polos atau bagaimana sih.
"Bukan pak Dodi!" seru Nias.
"Ya terus apa? kan katanya akhir akhir ini banyak tuh gosip tentang pak Dodi mau menikah, siapa tau bener loh. Haduh kalo bener... mati! gimana nasib aku dan teman teman yang lain? mau bucinin siapa lagi dong?!"
"Hadeh. Udah deh nyerah gue kalo ngomong sama Lo!"
Shia yang mendengar pun langsung saja mengerucut kan bibirnya.
"Ya kamu tuh kalo ngasih info yang jelas dong" protes Shia.
Shia ni memang sebenarnya polos atau memang bego sih? kadang bisa toxic juga, kadang random banget. Emang bener kata Nias "nyerah"
"Nih ya. Kata nya sih gue denger denger kita bakal dikasih tugas ngejurnal sama pak Bondan."
"Hah ngapain?" timpal Shia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why did cousins get married?!
Ficção Geral"Eyang bakal nikahin kalian berdua" "Hah?! maksudnya?" "Kalian bakal eyang nikahin" Shia langsung saja membulatkan tak percaya. "Aku sama mas Devan?" dan hanya dijawab anggukan oleh eyang "Gamau mas Devan galak. Sering marahin aku" ...