Chapter one

314 34 21
                                    

Sekarang lagi hari libur, dua sejoli ini sedang berduaan dirumah Ruby. nggak berduaan sih, masih ada Rama. adiknya Ruby di kamar atasnya. dan ada pembantu rumahnya yang sedang berada di dapur.

"by.. lagi ngapain sih?" tanya Reqsha. ya aneh aja, padahal gamau diajak kemana-mana. liat aja sekarang, dia lagi makein lipbalm ke bibir mungilnya.

"lagi dandan ish. berisik deh kamu"

"udah secantik ini masih dandan? udahlah by, gausah dandan.. nanti aku makin suka gimana?"

"ya bagus dong, biar kamu makin bucin sama aku wle" kekehnya sambil mengambil stuff lainnya untuk diaplikasikan ke bagian pipi.

"hahaha gemes banget sih. pacar siapa coba ini orang?"

"pacarnya si manusia bucin tapi gengsi. orangnya ada didepan aku. yang jelek pokoknya"

"ganteng gini dibilang jelek" Reqsha terkekeh.

"emang jelek hahaha" Ruby tertawa lagi. matanya menyipit dengan tawa yang kian melebar. Reqsha menahan bahu Ruby yang memang berada di hadapannya, mencondongkan wajahnya dan menatap intens mata sang lawan bicara. terus mendekat..

"ganteng" gumam Ruby tidak sadar. matanya terkunci di tatapan dalam si pemilik pupil coklat di bola mata Reqsha. sang empu terkekeh gemas.

"jadinya ganteng apa jelek nih? plin plan ah kamu" Bintang memindahkan tangannya dari bahu ke puncak kepala Ruby, mengusap pelan rambut sang wanitanya.

"curang, masa gitu mainnya. gaadil" Ruby cemberut gemas. ia merasa tercurangi. ia kan paling tidak bisa ditatap dengan intens sang pemilik pupil coklat terang. kekasihnya.

"ngambek mulu kamu, mam eskrim yuk" Reqsha bangkit dari sofa dan menarik lembut tangan wanitanya.

"asikk.. ayo!! bayarin aku ya"

"apasi yang nggak buat kamu by"

"gendong!" Ruby berteriak senang dengan mengangkat tangan kanannya yang mengepal ke udara. Reqsha berjongkok didepannya dan Ruby segera menaiki pacar bagongnya itu

"let's go"

***

keduanya tengah berjalan di atas trotoar. dengan tangan yang senantiasa saling bertautan. Reqsha sedikit menunduk dan  terkekeh melihat kekasihnya yang sangat suka memakan es krim. lihat saja sekarang, Ruby tengah tersenyum sambil memakan es krim vanilla nya. apalagi dengan sudut bibir yang terkena percikan eskrim.

"hahaha kamu makannya gimana sih by. cemot gini" ucap Reqsha yang membersihkan sudut bibir Ruby dengan jempolnya. ia menjilat jempolnya untuk merasakan rasa eskrim.

"manis"

"ih kamu mah. kalo mau tuh bilang. kayak orang miskin deh kalo begitu" kesal Ruby. ia menghentikan jalannya.

"kan biar romantis by"

"romantis nggak, keliatan kelaperan iya. nih kalo mau coba" Ruby menyodorkan eskrimnya kedepan wajah Reqsha.

Reqsha menggeleng dan tangannya menyentuh bibir mungil Ruby.

"maunya dari sini" Reqsha berucap dengan memamerkan senyumnya. pipi Ruby bersemu merah

"ish gaboleh! ini ditempat umum"

"kalo dirumah boleh dong?"

"gatau ah" Ruby meninggalkan kekasihnya dengan kaki yang dihentak-hentak. sedikit menahan senyumnya. bisa-bisanya Reqsha ngomong gitu di depan banyak orang yang berlalu lalang. Ruby kan jadi salting.

Manusia Bucin (closed account)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang