Takdir yang berubah

10 2 0
                                    

Marin membuka matanya perlahan,ia melihat siluet samar2 dari sosok So joon yang berada didepannya dengan raut wajah yang khawatir.

Terasa hangat genggaman So joon bagi Marin,ada di satu sisi ia tidak ingin bangun karena kesedihan yang dia alami saat ini namun ada disatu sisinya ia ingin bangun dan melihat Sosok So joon yang berada didepannya.

"Akhirnya sadar juga,perlukah aku membawamu kerumah sakit..kenapa kau sering sekali pingsan Marin?'ucap So joon dengan lembut.

"Aku tidak apa-apa".hanya itu yang dapat Marin ucapkan.

So joon hanya bisa menatap Marin tanpa bicara apapun.entah apa juga yang dipikirkan lelaki itu ketika mereka hanya berdua dan saling menatap penuh arti.

"Kenapa kau kesini?mau menemuiku?".

Marin menggelengkan kepala."entahlah,aku hanya ingin memastikan"

"Soal apa?"

Marin menatapnya dalam"kau hidup kembali..dan karena kau hidup kita harus kehilangan putri kita"

"Bukan apa-apa"

So joon menatapnya dengan sedih namun tetap tersenyum."Baiklah ,aku tidak akan bertanya lebih dalam lagi..karena kau memang seperti itu" "selalu menyimpan semuanya sendiri"

"Ayo..aku antar kamu pulang"

Sepanjang perjalanan dimobil itu hanya ada keheningan.Marin hanya menatap luar,ia terlihat menahan tangis dan So joon tau itu.

Flashback

"Halo? Eunsoo?tumben kamu nelfon aku?".

"Iya..sejak kalian bercerai kita udh jarang komunikasi ya?"

"Iya"So joon terdiam sebenarnya kebetulan sekali Eunsoo menelepon,ia sangat ingin tau kabar Marin.

"Marin baik-baik saja..hanya saja dia mimpi buruk lagi waktu kami ada kerja dijeju..dia menangis histeris..kau tau kan mimpi apa itu"

"Bagaimana aku tidak tau..karena itu semua karena aku"

Flashback off

"Kudengar kau habis dari jeju"

Marin menoleh."iya"

"Semua baik-baik saja kan?"

"Kenapa?".marin menatap so joon penuh arti.menunggu kalimat berikutnya dari So joon.

"Aku mengkhawatirkanmu..maaf aku tidak ada disampingmu ketika kamu terluka"

Marin hanya bisa diam dan menangis."lalu kenapa kau meninggalkanku?"ucapnya dg nada lirih.

"Bukannya kau yang pergi dulu dariku"So joon menepikan mobilnya dan menatap Marin berharap marin mengungkapkan apa isi hatinya.

Marin pun mengingat bahwa kenangan yang ia miliki itu tidak ada artinya bagi So joon yang sekarang dimasa depan masih hidup.

"Lupakan saja"

So joon menggenggam tangan Marin."andai saja aku bisa mengobati lukamu..apapun itu akan aku lakukan meskipun aku harus menyerahkan hidupku."

Sontak Marin menepis genggaman itu dan menatap So joon dengan tatapan nanar."apa kau bilang?!!Menyerahkan hidupmu!!kau pikir orang yang kau tinggalkan itu akan hidup bahagia setelah kau rela menyerahkan segalanya!!!"

So joon terpaku ditempat ia duduk.ia tidak pernah melihat Marin semarah itu terhadapnya.

"Seenaknya kau bicara seperti itu tanpa melihat dan mendengarkan bagaimana perasaanku!!"ucap Marin dan tangisannya pun pecah.ia sudah tidak tau lagi harus apa kedepannya.

TOMORROW WITH YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang