Masa dimana ketika bersama

11 3 0
                                    


So joon dan Marin masih terdiam diruangan kantor Marin.namun bedanya kali ini mereka saling menggenggam tangan satu sama lain.

Entah So joon atau Marin mereka saling berkecamuk dengan pikiran mereka masing-masing.

Terlebih lagi dengan Marin,ia tidak mengerti lagi sebenarnya Tuhan sedang merencanakan apa terhadapnya,tidak!lebih tepatnya terhadap mereka berdua.

"Marin-a".akhirnya So joon lebih dulu membuka mulutnya.

Marin menoleh,So joon menatapnya dengan senyuman yang mengulas wajahnya.

Marin ikut tersenyum"dalam keadaan seperti ini pun kau masih bisa tersenyum So joon?".

So joon mengusap lembut puncak kepala Marin."aku minta maaf ya,,kau pasti merasa kesulitan selama ini..".ucapnya dengan air mata mengurai di pipinya.

Melihat So joon menangis,Marin pun ikutan menangis dan memeluk So joon tanpa mengatakan apapun.yang ia ingin hanya memeluk lelaki itu seerat mungkin.

"Mau jalan-jalan?"

Marin mengangguk.

***

Mereka jalan kaki didaerah taman tak jauh dari kantor Marin.wanita itu menatap tangan yang merengkuh tangan kecilnya itu,ia kembali menangis.

"Sudah jangan menangis...hatiku sakit setiap melihatmu menangis karena aku".ucap So joon seraya mengusap air mata dari pipinya.

"Sebenarnya aku ingin bertanya lebih banyak lagi So joon..tapi entah kenapa bibir ini kelu"

So joon menangkup wajah Marin dikedua telapak tangannya.ia tatap wanita yang selama ini selalu mengisi harinya tanpa terkecuali.

"Pelan-pelan saja..hm?? Aku disini..tidak akan kemana-mana.aku juga ingin menanyakan banyak hal padamu..tapi karena rasa rinduku,aku lebih memilih memelukmu daripada memikirkan banyak hal itu.."ucapnya seraya memeluk Marin.

Marin membalas pelukannya"lalu kenapa dulu kau pergi dariku?"

So joon terlihat serius dan seperti menyembunyikan sesuatu yang Marin pun tidak tau apa arti tatapan itu.

"Kamu perlu tau meskipun dulu aku meninggalkanmu tapi aku tetap mencintaimu."

Mereka saling terdiam dan masih berpelukan,menyalurkan rindu mereka yang telah mereka simpan karena terpisah akan ruang dan waktu yang tidak dapat dinalar oleh manusia normal.

***

"Kenapa kita kesini? Tidak antar kerumah ibuku".

So joon pura-pura terlihat bodoh."bukannya rumahmu disini?"ucapnya dengan cengiran khasnya jika sedang menggoda Marin.

Marin terhentak,mendengar itu entah mengapa ia merasa senang.namun ia segera tepis itu,mengingat mereka berdua sudah tidak ada hubungan lagi,ia hanya bisa tersenyum simpul.

"Tidak bisakah kau menginap malam ini?.besok aku antar ke ibumu..aku juga ingin menyapa beliau"

Marin merenung,sebenarnya banyak hal juga yang ingin Marin tanyakan ke So joon."baiklah"ucapnya dengan senyuman.

***

Marin terlihat canggung berada didekat So joon.apalagi lelaki itu menyuruhnya tidur dikamar yang sebelumnya mereka tidur bersama ditempat itu.

"Kenapa melamun?"

"Kita tidur bersama?".ucapnya dengan nada polos.

So joon terkejut dengan pertanyaan istrinya itu lebih tepatnya Mantan istrinya."bukannya aku menyuruhmu menginap karena ingin kita tidur bersama?"

TOMORROW WITH YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang