Happy reading
Terimakasih..........
----
Hari ini begitu menyebalkan bagi Hazel, terlihat dari raut wajahnya dia begitu kesal.
Keterlambatannya membuat dia sendiri harus mendapatkan hukuman, sebuah hukuman yang begitu menyedihkan bagi para siswa siswi di SMA ALTER.
Dirinya mentap seiisi toilet, tanpa berfikir panjang di mulai menjalankan hukumanya dengan berat hati.
Sungguh kelewatan 1 botol pembersih lantai di habiskan oleh Hazel dalam sekali penuangan.
"pasti bakal bersih ni kalau narohnya semua," kata hazel yang entah pada siapa.
Satu botol telah di tuangkan semua olehnya, kini saatnya dia membasmi kuman kuman itu dengan segayung air. "Loh! Ko msh kotor aja sih? Udah gue taro sebotol juga!" cibirnya dalam kesunyian. "ck," deciknya. Dirinya kembali menuangkan beberapaba air lagi.
"Huh! Udahlah, capek juga... yang penting dah harum. Yok Hazel pasti bisa." dengan penuh kohasaan dirinya berharap agar hukuman ini cepat selesai.
Hazel menatap lantai yang terlihat beberapa partikel partikel pasir. "Hmm ini mah.... disiram siram doang," ucapnya lalu memutar krang air, meletakan sebuah wadah untuk mengisih air, setalah air yang di tunguh tunguh telah penuh, Hazel mematikan krang lalu menumpahkan air itu hingga seluruh ruangan itu menjadi basah.
Namun sorot matanya terbuka lebar, menatap pria yang tengah berdiri di hadapannya, setelah beberapa detik terlewatkan Hazel mengubah mimik wajahnya, memancarkan sebuah senyuman yang indah.
"Astagfi... Eh," dirinya berfikir sejenak "Masya allah indah sekali ciptaan mu ini." kata Hazel sambil menatap langit-langit plafon.
"karna lu sepatu gue basah!" ucap pria itu penuh penegasan lalu beranjak pergi.
Hazel mengikuti pria tersebut, dengan cepat Hazel telah menghalanginya. "Hmm... hay eh." Hazel merasakan sesuatu aneh, dirinya begitu gugup. Tidak seperti biasa dia merasa cangung ketika bertemu dengan orang baru. "Aduh Hazel, tenang oke ten." batin Hazel terpotong
"Gue mau ke kelas!"
Hazel mengibas-ngibas tanganya. Lalu menyodorkan tangan nya untuk berkenalan, "Nama gue Ha.." lagi-lagi Hazel di tinggalkan sehingga kata-ktanya pun terpotong.
Hazel kembali mengikuti langkah pria tersebut.
"Hazelia latasha putri maheswari!" teriakan seorang guru yang begitu keras.
"Astaga" batin Hazel. Dirinya harus kembali menyelesaikan hukumannya.
"Udah selesai hukuman yang saya berikan?" Tanya ibu Wina, ketika Hazel telah berada dihadapanya.
"Ibu kapan ke sini?" Bukanya menjawab pertanyaan, Hazel malah kembali bertanya pada sang guru.
"Saya yang nanya kamu, kenapa kamu balik bertanya sama saya?!"
"Udah bu, nih harumnya aja sampe ke sini," kata Hazel dengan senang.
"Kamu tetap di sini! Saya akan periksa, awas kalau masih kotor?"
Ibu wina mulai berjalan masuk, meningalkan Hazel sendiri di luar.
"HAZEEEEEL!!"
"I iyah bu."
"Tidak ada satu pun yang bersih?! Kamu ngpaian aja dari tadi? Kamu apakan satu botol pembersih ini aja? Udah habis tapi tidak ada yang bersih bersih juga, hah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ANZO BASKARA
Teen FictionCinta merupakan hal yang tidak dapat di tolak dan di hindari ketika telah di rasakan, seperti halnya yang terjadi pada gadis cantik, Hazelia Latasha Putri Maheswari anak dari seorang pengusaha ternama di daerah tempat dia tempati. Dirinya mencintai...