7

293 23 2
                                    

Amuro berhasil meloloskan diri dari kejaran Akai. Dia pun pergi ke sebuah gunung bersama Shiho. Memang Shiho tidak mengenal Amuro, namun dia mengikuti Amuro karena berkata padanya bahwa Amuro mengenal Akemi, Kakaknya. Shiho ingin mendengar cerita tentang sang Kakak, walaupun tahu dia sudah tidak ada. 

Shiho berhenti melangkah. "Kapan sampainya?! Aku sangat capek." 

Amuro tersenyum. "Sebentar lagi." Jawabnya.

"Dari tadi sebentar lagi. Apa kamu menipuku?" Shiho refleks menutup dadanya dengan dekapan kedua tangannya. "Apa kamu mau..."

Amuro menjitak kepala Shiho. "Aku tidak mungkin melakukan itu padamu."

Shiho sedikit lega, namun dia tetap waspada.

Sambil melanjutkan perjalanan, Shiho melihat sekitar mereka. "Ini menakjubkan." Dia melihat pemandangan yang tidak biasa. Gununug yang di dakinya menyuguhkan pemandangan yang menyejukkan mata. Shiho melihat pemandangan itu dengan rasa takjub.

"Akemi yang memberitahu tempat ini." Amuro berdiri di samping Shiho. "Kita akan segera tiba. Ayo cepat."

Mereka tiba di tempat persembunyian sebelum hari semakin gelap. Amuro membuka pintu rumah yang ada di atas gunung itu. Rumah kayu, hanya ada satu di sana dan nampak sangat asri. Rumah yang terawat dan masih layak di huni.

"Selama ini rumah di rawat oleh tukang kayu, aku memimjamkan rumah ini asalkan dia pun merawatnya. Dan benar dia melakukan dengan baik." Kata Amuro lalu dia duduk di sofa.

Shiho melihat sekeliling. "Lalu dimana tukang itu?"

"Dia sedang kembali ke desa, istrinya sakit katanya. Jadi aku bisa bawa kamu ke sini, dan kebetulan Akai sudah bergerak. Aku tidak ingin salah langkah lagi."

"Semua perkataan mu ambigu, aku tidak mengerti." Shiho duduk di hadapan Amuro.

"Baiklah." Amuro menepuk tangannya. "Aku akan memperkenalkan diri. Namaku Amuro, dan aku adalah teman Kakak mu, Akemi. Kami awalnya satu tempat kuliah dan satu tempat kerja. Hanya beda divisi saja." Amuro terdiam sejenak karena hanya itu yang bisa dia katakan. Dia melihat ekspresi wajah Shiho. Shiho nampak masih meragukan Amuro.

"Siapa lelaki itu?"

Amuro tersenyum kecut. "Nanti dia akan memperkenalkan diri, itu pun jika dia bisa menemukanmu."

Shiho membalas perkataan Amuro. "Apa aku ini di tahan?"

"Jelas tidak." Amuro bicara dengan sangat tenang. "Kamu adalah orang yang harus aku lindungi."

Terkesan dengan ucapan Amuro, namun dengan cepat Shiho bertanya. "Apa aku akan mendapatkan keuntungan jika bersama denganmu?"

Amuro menyandarkan dirinya di sofa." Kamu tidak usah berlagak seperti wanita nakal lagi. Tetap di sampingku dan aku akan melindungi mu. Hanya itu yang bisa ku janjikan. Soal uang dan kebutuhanmu, aku pasti akan penuhi."

Shiho merasa tersinggung. "Entah kenapa kamu bicara seperti lelaki hidung belang."

"Aku bahkan belum pernah berkencan, bagaimana bisa aku di sebut hidung belang."

Shiho melihat jijik ke arah Amuro. "Lelaki seperti mu..."

Perkataan Shiho terpotong karena Amuro mendapat kan panggilan telepon.

"Oh, hei... Apa yang membuatmu menghubungiku?" Amuro menerima telepon masuk itu lalu dia berdiri menjauhi Shiho. 

Jelas pria yang mengubunginya adalah Akai.

"Tidak bisa. Aku akan menutup sambungan ini. Babay..." dengan nada meledek Amuro menutup  ponselnya.

"Dia bisa melacak ponselmu." Kata Shiho.

"Tidak akan bisa. Ini adalah ponsel biasa. Tapi untuk berjaga-jaga aku akan mematikannya." Amuro menyangkal Shiho.

Shiho masih mencurigai Amuro, namun dia masih berpikir pria yang mengikutinya adalah pria jahat. "Lebih baik aku ikuti permainannya." Pikirnya.

Di rumah itu hanya ada satu ruangan besar, tidak bersekat dan hanya ada satu tempat tidur. Amuro mempsilahkan Shiho tidur di sana. Sementara dirinya duduk di sofa.

"Sampai kapan kita sembunyi?"

Amuro berbaring di sofa panjang itu, lalu dia menjawab. "Sampai ada kesepakatan yang sesuai."

"Cih, benar aku adalah tahanan." Shiho kesal.

"Ini menyangkut dengan Akemi, tenang saja."




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 20, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Akai Vs AmuroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang