6 | Kesepakatan Bersama Atau Memang Takdir?

715 151 35
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

SETELAH hampir satu bulan Suzy mengurung diri di apartemen tercintanya, hari ini akhirnya datang juga. Hari dimana Suzy akan mengadakan klarifikasi di depan wartawan banyak.

Di ruang tunggu, Minyoung sang CEO mondar-mandir tak tenang. Dia lebih cemas dari Suzy yang mana penyebab terjadinya skandal terbesar belakangan ini.

"hey, Bae Suzy? Setidaknya tunjukan rasa perdulimu." Bentaknya, duduk di samping Suzy yang sedang asyik makan sepiring buah.

"aku perduli." Balas Suzy acuh.

Minyoung merebut piring Suzy, melemparnya ke samping. "menurutmu ini semua terjadi karena ulah siapa?" Sindir Minyoung.

"tidak tau tuh, siapa ya?" Suzy makin menyebalkan di mata Minyoung, wanita itu beranjak berdiri kembali sambil mengomel.

Manager Oh datang dari balik pintu membawa beberapa kertas berisi pidato yang harus Suzy ucapkan di depan para reporter. Pria yang baru dikaruniai anak kembar itu menyeka keringat yang bercucuran di dahinya, kantung mata serta baju lusuhnya menjadi saksi hasil penyiksaan sistim kerja rodi yang Minyoung beri padanya. "Presdir, waktunya hampir tiba."

Dan saat itu pula Minyoung makin dibuat tak bisa diam, kaki panjang mikiknya menghentak lantai berkali-kali. "Aiden sudah bisa dihubungi?" Dia bertanya pada si Oh.

Gelengan lemah dari Manager Oh membuat pundaknya lemas. Suzy yang sedari tadi terlihat acuh pun mulai memperlihatkan raut kepanikan.

"kurang ajar. Kemana dia sebenarnya?!" Minyoung mengamuk, menggemparkan seisi ruangan. Mengingat dari jauh-jauh hari bahkan tadi pagi Minyoung sudah beberapa kali mengingatkan Aiden agar datang untuk menjadi calon suami pura-pura Suzy, pria itu mengiyakan dengan yakin. Tapi kemana dia sekarang? Bahkan parfum bau gigolonya tak tercium sedikitpun.

Ponsel Minyoung berdering hebat, semua mencoba menahan tawa tatkala mendengar nada deringnya yang mana lagu Pick Me Up dari IOI. Sangat berbanding terbalik dengan kepribadian sang empu yang kuat itu.

"kau dimana, sialan?!" Langsung saja Minyoung memarahi seseorang di sana.

"jangan bercanda! Lalu dimana kau sekarang?"

Suzy dan Manager Oh saling berpandang heran. Keduanya seakan saling bertanya siapa yang berbincang dengan Minyoung.

"lantas bagaimana Suzy? Ah, sudah lah aku tak mau tahu, kau harus datang meski dalam keadaan pincang." Minyoung menutup panggilan, tagannya memijit kepalanya yang mulai pening.

"ada apa, Presdir?" Suzy bertanya.

"si idiot Aiden itu, dia tertabrak gerobak sampah saat hendak kemari. Katanya tak bisa datang karena tulang kakinya patah."

Ponsel Minyoung berbunyi lagi. Buru-buru Minyoung membuka pesan dari Aiden. Asistennya itu memberi bukti bahwa dirinya memang sedang di UGD dengan wajah lecet dan kaki memakai Gips.

We Are On The Same Boat [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang