31 | Satu-Satunya

751 136 21
                                    

Part ini aman jadi di post jam segini<3

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Part ini aman jadi di post jam segini<3

***

Lee Hi - ONLY
——

"Kau, bercerailah dengan putraku."

Suzy akan mengingat dengan sangat baik bagaimana ekspresi mertuanya saat mengatakan itu. Tatapan merendahkan dan pongah, bibir berkedut, wajah kaku itu dengan senang hati pasti Suzy rekam dalam ingatannya. Agar suatu hari nanti dirinya punya alasan untuk membalas semua kejahatan yang nenek sihir ini beri.

Ia merasakan pipinya memanas, di samping, Myungsoo terlihat shock sekaligus menahan amarah. Pria itu hendak mendekatinya, secepat kilat Suzy menahan pergerakan Myungsoo dengan tangan terangkat. Setelah mendapat tamparan, Suzy tetap memperlihatkan wajah angkuh dengan dagu dinaikkan. Perempuan itu diam menunggu pertunjukan yang akan mertuanya tampilkan lagi.

"sedari awal aku sudah tidak menyukaimu. Kau bukan perempuan yang baik untuk Myungsoo. Berasal dari keluarga yang kacau, Ayahmu hobi selingkuh. Tsk, sungguh memalukan. Setelah memaksa anakku menikahimu agar menutupi skandal murahanmu sekarang kau berselingkuh dengan pria lain? Buah memang tidak jatuh jauh dari pohonnya, Sangat tak bisa dipercaya! Apa kau tidak punya rasa malu?!"

Myungsoo menyanggah. "Ibu, semua yang media katakan tidak benar."

"jangan membelanya! Sekarang juga, ceraikan pelacur ini." Untuk kedua kalinya wanita itu melayangkan tangan, bersiap menampar Suzy lagi. Akan tetapi dengan sigap Suzy menahan lengan sang mertua lalu menepisnya sekuat tenaga.

"anda pikir anda siapa bisa berkata seperti itu? Untuk seorang Ibu yang menelantarkan putranya sejak kecil anda tidak punya hak apa-apa menyuruh kami bercerai. Jangan percaya diri, sejak awal saya pun tidak pernah menyukai anda dan tidak akan pernah bersikap baik agar anda menerima saya karena saya tidak sudi memiliki mertua macam anda,"

Keterkejutan sangat kentara dari wajah wanita paruh baya itu, ia menggeram dengan gertakkan gigi seolah siap menerkam Suzy saat itu juga. "apa kau bilang? Kurang ajar. Selama ini Ibumu tak pernah mengajarkan sopan santun?!"

"setidaknya Ibuku tidak pernah menelantarkanku seperti anda menelantarkan Myungsoo,"

Suzy menyeringai setelahnya. "saya jadi bertanya-tanya, selama ini anda selalu acuh bahkan menghakimi Myungsoo. Kenapa setelah Myungsoo dipercayai memimpin hotel anda jadi sok perduli? Ada udang dibalik batu, kah? Atau seseorang memerintah anda mendekati Myungsoo untuk maksud tertentu?"

Tubuh Ibunya Myungsoo tiba-tiba menegang, lidahnya kelu tidak tahu harus membalas ucapan Suzy seperti apa. Dia seperti tepergok di posisinya. "jadi.. yang saya katakan benar, ya?" Suzy melayangkan tawa mengejek.

Ibu Kim membuang wajah merah padamnya, ia begitu kalut ketika menemukan Myungsoo sedang memandangnya penuh kekecewaan yang sangat dalam. "tidak seperti itu, Myungsoo. jangan dengarkan perempuan ini, dia sinting. Ibu marah karena Ibu perduli—"

We Are On The Same Boat [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang