Kukira kau telah pergi, ternyata kau telah membuat rumah dihati ini. Aku selalu bertanya-tanya, apakah kau begitu spesial atau aku yang selalu berharap kau kembali kepadaku. Mengharapkan kau pergi, tentu saja mengharapkan kehancuran persahabatan kita. Aku dan kamu, seperti Laut dan Gunung bila bersatu dan hancur akan menyebabkan malapetaka. Aku rasa semuanya seluruh dunia telah tau bahwa kau memiliki tepat yang begitu spesial dihati. Aku bertanya, apakah kau yang tidak peka atau kau hanya berpura-pura tidak peka. Pernah kah kau berfikir, bahwa semua perhatian yang kau berikan kepadaku, menjadikan kau orang yang spesial dihati ini.
Moment terbahagiaku bersama mu adalah ketika kita berjalan berdua menyusuri pinggiran kota. Namun, setelah itu kau pergi jauh dan kembali menjadi orang yang asing. Kau tau kata-kata yang masih berbekas dihati adalah ketika kau berkata akan membawah perempuan yang kau cinta ke acara circle kita. Apakah aku sebegitu tidak berartinya dihidupmu? Setelah hari itu tak ada lagi kedamaikan, kita bak dua orang asing tak saling kenal. Pertikaian yang seharusnya tak perlu dibesar-besarkan telah menyebar bak lautan api. Tak pernah ada kata maaf, kita kembali bersama seperti tidak pernah ada masalah. Menutupi semuanya, demi sebuah circle pertemanan yang akan menjadi korban.
Kini hati ini telah tak menjadi rumahmu untuk kembali, hati ini telah terkunci. Kau selamanya akan menjadi spesial, namun tak lagi sebagai orang yang ku cintai. Namun, seperti artiku dihidupmu yaitu SAHABAT. Aku rasa enam tahun, menjadikanmu orang yang spesial merupakan waktu yang lama. Aku berharap, ketika kau kembali nanti artiku dihatimu tetaplah menjadi seorang SAHABAT. Tak kurang dan tak lebih, jangan pernah mencintaiku dan cukup aku yang pernah mencintaimu.
Terima kasih pada teman-teman yang selalu mendukung semua keputusanku, terima kasih 9 Desember. Kau adalah SAHABAT terbaik, kau tidak pernah menyerah dan selalu mendukungku. Terima kasih 25 February, kenangan bersamamu begitu berarti. Namun, harus ku kenang sampai disini. Tak perlu diinggat, diulang, dan disesali karena semua ini telah terjadi. Carilah yang lebih pantas dan lebih baik dariku, doaku selalu menyertaimu.
KAMU SEDANG MEMBACA
~THE END~
Short StoryHanya sebuah curahan hati yang tak pernah bisa dikeluarkan oleh mulut, namun begitu lama terpendam dihati.