THE NEXT

9 1 0
                                    

"25 February"

23 Mei 2022

Dari banyaknya makhluk ciptaan Tuhan, mengapa harus kamu yang tak bisa kulupakan. Tak pernah kusangka bahwa kehadiranmu begitu mewarnai hariku. Namun kini, seberapa jauh aku berlari dan pergi kau tetap kembali. Aku tak pernah tau apa yang membuatmu menjadi begitu istimewa hingga kau enggan untuk pergi. Aku binggung, apa yang harus dipertahankan oleh hati ini, apa yang harus dikenang oleh hati ini. Membuka hati, hati ini selalu terbuka untuk siapa pun yang ingin memasukinnya. Tapi mengapa kau selalu menjadi bayang-bayang dihati ini. Aku tak pernah mengira, bahwa aku akhirnya aku akan terjebak dalam kenangan ini. Kenangan yang tak berarti bagi dirimu, terlalu banyak kenangan yang ku simpan hingga sulit memutuskan mana yang harus dilupakan.

Aku pernah bertanya kepada seseorang, apakah menyukaimu adalah sebuah kesalahan? Mereka menjawab bahwa menyukaimu adalah kesalahanku. Apakah mereka tau, bahwa aku tak pernah meminta atau berkeinginan untuk menyukaimu. Jika aku bisa memilih siapa yang bisa kusukai, aku pasti tidak akan pernah memilihmu. Sejak pertemuan pertama kita, aku sudah meyakikan hati ini bahwa kau bukanlah salah satu opsi. Aku tak pernah tau apa yang akhirnya menjadikanmu sebagai orang yang begitu spesial dihati ini. Aku selalu berterima kasih bahwa kau hadir untuk menenemani hari-hari ku yang tak selalu indah. Terima kasih selalu menjadikanku yang pertama dalam keadaan apapun. Semesta memang mempertemukan kita, namun aku dan kamu tak pernah menjadi kita. Akhir yang tak bahagia ini memanglah sudah takdir dari awal saat semesta mempertemukan kita. Kita tak pernah tau apa yang sudah dipersiapkan oleh Tuhan, tetapi aku yakin suatu hari nanti kita akan sama-sama dipertemukan oleh akhir yang bahagia disaat yang tepat dengan orang yang tepat pula.

Aku rasa, aku harus berhenti menulis ketika aku merindukanmu. Tulisan-tulisan ini hanya semakin membuatku mengingat dan semakin merindukanmu. Merindukan kehadiranmu untuk menemani dan mewarnai kehidupanku. Jika esok, lusa, atau dihari lain yang akan datang aku merindukanmu, mungkin aku akan mengalihkannya dengan hal lain. Aku akan mencari cara, cara yang paling ampuh untuk melupakanmu. Aku rasa, sudah waktunya untuk melupakanmu, melupakan semua kenangan tentang kita, melupakan bahwa pertemuan ini tak berakhir dengan bahagia. Kini aku memahami maksud dari ujung cerita tentang kita yang takkan bersama, karena latar yang sama belum tentu akan bersama. Dan kita adalah salah satu contoh nyata.

~THE END~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang