2

222 38 2
                                    

~ELECTRA~















Suara burung yang saling bersahutan terdengar sangat jelas,aliran suangai yang mengalir pun menambah suasana nyaman membuat siapa saja akan merasa betah berlama-lama untuk sekedar mengistirahatkan diri

“kurasa kau bisa bangun sekarang”

‘Suara seseorang. Aku rasa aku mendengar seseorang berbicara’

“Huang Renjun”

‘Namaku-’

Perlahan kedua kelopak mata itu mulai terbuka dan tertutup secara bergantian menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam matanya

Interior ruangan yang terlihat sederhana namun terasa sangat nyaman sekali dengan nuansa alam yang sangat kentara

‘Tunggu apa?’

Renjun menoleh kesegala arah dan baru menyadari jika ia sedang berbaring disebuah ranjang bulu yang cukup besar,ia segera bangkit dan menatap sekitarnya dengan bingung

“Dimana aku?”

Seseorang baru masuk kedalam membawa sebuah keranjang kecil dan meletakannya diatas meja disamping tempat tidur

“Dirumahku. Kemari memar ditanganmu harus diobati”

Renjun melirik tangannya dan menyadari jika ia sudah memakai baju lain dari bajunya

“K-kenapa?”

“cepat kemarikan. Aku masih ada kerjaan diluar”

Tangan Renjun ditarik paksa oleh orang itu yang mulai menempelkan cairan yang tidak Renjun ketahui keatas luka memar ditangannya

“Selesai. Jika kau bisa berdiri ikut aku kehutan,atau beristirahat terserah saja asal jangan baring terlalu lama di kasurku”

Renjun langsung bangkit berdiri dari ranjang tersebut untuk mengikuti seseorang yang kelihatannya seumuran dengan dirinya

“Wah”

Kata itulah yang pertama kali keluar dari bibir Renjun saat keluar dari kamar itu,seperti mimpi sekarang ia berada di sebuah rumah yang sebagaiannya dipenuhi oleh tanaman rambat dan bunga-bunga
“Apa aku sedang bermimpi?”

Tuk

“Akh”

Renjun mengusap dahinya dengan dramatis ketika sebuah sendok mendarat didahinya

“Ah maaf aku hanya mencoba menyadarkanmu”

“terima kasih”

Renjun terus mengekori pria itu hingga keluar rumah

Deg

Kaki-kaki Renjun rasanya berubah menjadi jeli sampai tidak bisa menopang tubuhnya untuk berdiri

Pemandangan didepannya benar-benar membuat Renjun kehilangan akal sehatnya.seperti dunia dalam cerita dongeng yang pernah ia baca saat kecil dulu

Sungai jernih dengan ukuran tidak begitu besar dan cukup dangkal terbentang dengan banyaknya tanaman bunga dan tanaman hijau lain di kedua sisinya sungai,ada sebuah jembatan panjang yang menjurus menyeberangi sungai dimana ada pria tadi yang kini menatap kearahnya dengan bingung

“Ya! Cepat kemari! Hari mulai sore”

Renjun bangkit perlahan untuk mengejar pria yang belum ia ketahui namanya itu

“Sebenarnya kita dimana? Dan bagaimana kau bisa mengenalku”

Pria itu tidak mengubris setiap pertanyaan Renjun, ia masih fokus mencari helai daun,bunga atau akar yang bisa ia masukan dalam keranjangnya untuk dibawa pulang

ELECTRA | NCT DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang