Chapter 2

493 78 7
                                    

Gemericik suara air yang mengalir terdengar sangat menenangkan ditambah suara kicauan burung yang berterbangan atau sekedar bertengger pada dahan pohon untuk mengistirahatkan sayap sejenak sebelum memulai perjalanan panjang mereka lagi membuat siapapun akan merasa sangat nyaman menikmati suasana itu

Sepasang kelopak mata yang semulanya tertutup kini mulai terbuka secara perlahan ketika kesadaran sang empunya mulai terkumpul

Erangan kecil lolos dari bibirnya ketika rasa pusing menyambar bersamaan dengan ia yang bangkit mendudukkan dirinya

"Oh sudah sadar?"

Mendengar suara asing membuatnya menoleh dan mendapati seseorang yang terlihat lebih tinggi darinya dengan warna kulit yang sangat putih dan begitu kontras dengan baju hitam yang dikenakannya

"Siapa?"

"Kurasa akulah yang harusnya bertanya. Kau siapa dan kenapa bisa ada di Electra?"

"Namaku Renjun dan-" seolah baru menyadari apa yang terjadi,mata orang yang tak lain adalah Renjun itu membulat sempurna dan langsung menatap sekelilingnya dengan penuh tanda tanya

"Aku dimana? Kenapa aku disini? Sebelumnya aku-" kalimat Renjun lagi-lagi terhenti ketika ia hendak mengangkat tangannya dan baru menyadari ada rantai yang mengikatnya

"Maaf itu untuk berjaga-jaga" pria lain disana kembali berucap sambil beranjak mendekati sebuah meja yang dipenuhi banyak dedaunan hijau dan beberapa bunga

"Apa yang terjadi? Sebelumnya aku melompat ke sungai dan kenapa aku bisa disini?"

"Selamat datang di Electra kalau begitu"

Renjun rasa ini lelucon,sejak kapan di Korea Selatan ada nama kota Electra dan jika benar ada maka Renjun si kutu buku seharusnya tau tempat itu. Benarkan?

"Terserah. Tapi bisakah buka rantai ini? Aku bukan tahanan"

Pria disana menatap Renjun sebentar sebelum akhirnya melepaskan rantai yang mengikat tangan Renjun dengan membuka gemboknya

"Awalnya ku pikir kau dari Erythrina tapi kau tidak memiliki tanda itu jadi ku anggap kau aman"

Renjun mengabaikan pria itu dan lebih tertarik mengusap pergelangan tangannya yang memerah.
Suasana tempat Renjun berada sekarang begitu tenang sampai-sampai ketika bicara rasanya keduanya seperti sedang berteriak dalam ruang kosong

"Aku harus pulang sekarang"Renjun beranjak dari tempatnya semula berbaring menuju sebuah pintu yang ia yakini adalah pintu keluar dari rumah itu

Cklek

Cahaya matahari yang langsung menyilaukan mata ketika Renjun membuka pintu mau tak-mau membuatnya sedikit menyipitkan kedua matanya

"Aku mungkin sudah gila"

Bruk

Suara benda jatuh hanya membuat pria lain yang semula sibuk dengan flora hijau dimeja kerjanya menggeleng pelan sambil menghela napas




_____________________________________________








Drap
Drap
Drap

Suara langkah kaki tak beraturan terdengar bising saat pelakunya berlari menuju sebuah ruangan.
Tanpa mengetuk ia masuk dan langsung berhadapan dengan tuanya yang sedang duduk angkuh dibalik meja kerjanya

"Hyung sudah dengar?"

"Apa?"

Pria yang baru masuk mendekatkan dirinya dan duduk disalah satu kursi yang berseberangan langsung dengan sang pemimpin

ELECTRA | NCT DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang