Chapter 6

350 69 12
                                    

"Wah~"

Berulang kali 1 kata itu keluar dari bibir Renjun dikala matanya menatap bangunan-bangunan yang berdiri megah disekelilingnya

"Sebaiknya tutup mulutmu dan sisakan kalimatnya saat masuk kedalam"

Renjun tidak mendengarkan perkataan Jaemin karena begitu fokus pada lingkungannya hingga tidak menyadari jika Jaemin sudah berhenti didepannya

Bruk

"Duh..Kenapa tidak memberi aba-aba jika ingin berhenti?"

Karena Jaemin tidak menjawabnya Renjun pun mengikuti arah pandang Jaemin dan mendapati seorang pria yang berdiri tidak jauh dari keduanya dan terlihat sedang berbicara dengan seorang wanita paruh baya

Lama hanya berdiam seperti itu akhirnya orang yang mereka lihat berjalan mendekati mereka berdua dengan wajah dinginnya

Greb

Renjun menoleh terkejut pada Jaemin yang menggenggam tangannya serta sedikit maju didepan Renjun seperti menghalangi orang yang mendekat pada mereka

Sementara itu orang yang ada didepan mereka hanya mendengus malas

"Mainan barumu?"

"Kau kembali?"

Renjun bisa merasakan bahwa kedua orang dihadapannya saat ini sedang tidak dalam kondisi akur atau mereka memang saling tidak menyukai sejak awal. Entahlah Renjun tidak tau,tapi suasana tenang yang semula Renjun rasakan berubah tegang dan ia rasa perutnya mulai bergejolak ingin mengeluarkan isinya karena tidak tahan dengan situasinya saat ini

"Yo Lee Jeno! Kapan kau kembali?"

Beruntung lah Chenle datang tepat waktu untuk mencairkan suasana itu setidaknya menolong Renjun lepas dari keduanya

"Urusanku sudah selesai. Dan kau kenapa kemari?"

"Aku?"

Chenle menggantungkan kalimatnya sambil menatap Jaemin yang kini menatap kearah lain sedangkan Renjun menatapnya dengan tatapan bertanya nya

"Aku kemari untuk menjemput sahabatku ini"

"Ah dia sahabatmu.."

Pria yang bernama Jeno itu menampilkan senyum nya yang membuat kedua matanya menyipit bak bulan sabit ke arah Renjun sebelum menatap sebentar Jaemin

"Aku Lee Jeno,'Saudara' Na Jaemin"

_____________________________________________



Renjun rasa suasana didalam ruangan sekarang terasa mencekam,walaupun sejak awal mereka masuk memang suasananya keruh tak bersahabat karena dua orang yang masih terus sesekali saling melempar tatapan tajam satu sama lain

"Haha disini sepertinya cukup panas,bagaimana jika jendelanya-"

Kalimat Renjun terhenti beserta pergerakannya yang semula sudah siap berdiri untuk membuka jendela yang ada dibelakangnya

"Jangan dibuka"

Renjun tidak tau kenapa Jaemin melarangnya membuka jendela,tapi disini Renjun adalah tamu jadi ia harus menurut kata sang tuan rumah

"Dia tidak bisa terkena panas matahari"

Itu Jeno yang menyahut dengan nada mengejek dan tidak lupa dengan tatapan merendahkannya pada Jaemin

Cklek

"Maaf terlambat"

Dari arah pintu muncul pria jakung tinggi yang tentunya sudah diketahui oleh Renjun dan satu lagi pria dengan tatapan ramah serta senyum hangatnya yang masuk secara bersamaan kedalam ruangan tempat mereka berkumpul

ELECTRA | NCT DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang