4

157 34 0
                                    

ELECTRA


















“kondisi paman semakin memburuk,apa yang harus kita lakukan?”

“Jisung! Aku sedang membuatkan obatnya,aku yakin perlahan paman akan kembali sehat dan bisa memimpin bangsa ini dengan baik”

Hanya helaan napas yang keluar dari bibir Jisung sambil memperhatikan Jaemin yang terlihat begitu lihai meramu obat untuk paman mereka

“Tapi aku masih heran kenapa kita tidak memberi tahu orang lain tentang kondisi paman?”

Jaemin menghampiri Jisung dengan obat yang sudah ia buat

“ Jika ini bocor keluar maka Erythrina akan dengan mudah menerobos masuk,kau tau kan paman sangat disegani oleh Electra maupun Erythrina”

Tak ada jawaban dari Jisung kala tangannya terangkat untuk mengambil obat pemberian Jaemin itu

“Aku pergi dulu”

Jaemin mengangguk membiarkan Jisung berjalan keluar dari ruangannya,setelah memastikan bahwa Jisung benar-benar sudah pergi Jaemin pun melangkah cepat menuju kamar mandi untuk membasuh tangannya berulang kali disusul dirinya yang mengoleskan sesuatu diatas kulit tangannya














“Ini terlalu pagi”

Kalimat pertama yang keluar dari mulut Renjun saat Chenle membangunkannya dan membawanya keluar untuk mencari tanaman herbal lagi

“Bunganya hanya akan mekar dijam 5 pagi itupun hanya beberapa menit sebelum layu. Kita harus segera memetiknya”

Renjun mengekori Chenle dengan malas, ia tidak tau jenis tanaman apa yang bisa dijadikan obat-obatan,jadilah Renjun hanya diam mengikuti Chenle yang terkadang berhenti untuk mengambil apa yang kiranya bisa masuk kedalam keranjang yang ia bawa

“cepat kemari”

Renjun berjalan cepat kearah Chenle yang berjongkok diantara rerumputan lebat yang tidak begitu tinggi

“wah bunga apa ini?”

“Cepat dipetik”

Renjun menurut saja dan mulai membantu Chenle memetik bunga-bunga mini berwarna ungu yang tumbuh sepanjang mata memandang disebuah padang rumput disana

“Aku penasaran kenapa ada tempat seperti ini”

Chenle menghentikan sejenak gerakan tangannya untuk melihat Renjun sekilas

“Kau tumbuh disini selama belasan tahun,kenapa kau tidak menyadarinya”

“Apa aku benar sepupumu?”

Sekarang Chenle benar-benar menghentikan pergerakannya untuk bangkit berdiri

“Aku tau jika kita bertengkar sebelumnya,tapi kau tidak bisa bersikap bahwa kita tidak memiliki hubungan apapun. Aku tidak tau apa yang sudah terjadi padamu,terserah kau mau memaafkan aku atau tidak”

Chenle berbalik meninggalkan Renjun yang terdiam seribu bahasa mencoba mencerna semua ucapan Chenle barusan,entah terlalu banyak berpikir kepala Renjun tiba-tiba menjadi sangat pusing sampai-sampai ia kesulitan menopang tubuhnya sendiri saat ia baru beranjak

“Uhuk~”

Renjun menatap terkejut pada dedaunan yang terlihat beberapa titik noda darah,ia mengangkat tangannya untuk menyentuh mulutnya yang sudah basah oleh rentetan darah segar

Sementara dijarak yang tidak begitu jauh Chenle berhenti melangkah untuk menoleh kearah Renjun yang belum juga menyusul dirinya. Saat berbalik ia hanya bisa bedecak malas saat melihat Renjun masih duduk ditempatnya

ELECTRA | NCT DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang