Sore yang biasanya tenang itu nampak berbeda. Rumah Chanyeol yang lenggang dan sepi kini berubah sepenuhnya. Orang-orang yang bekerja disana berbaris rapi didepan seorang wanita dengan kacamata hitamnya yang besar, tas merk terkenal—ah semua yang ia kenakan adalah barang-barang mahal, tidak ada yang tidak mengetahuinya
Sosoknya berdiri, lantai marmernya menimbulkan bunyi yang berasal dari sepatu hak tinggi miliknya. Seorang lelaki yang setia berdiri dibelakangnya beberapa kali menyemprotkan hand sanitizer pada telapak tangan wanita itu
"rumah ini tidak berbeda dari yang biasanya"
"maafkan kami nyonya!" bibi Han membungkuk rendah
"apa karna Chanyeol tidak berada dirumah?"
"maaf!" sekali lagi orang-orang disana membungkuk hormat, meminta maaf
Suasana menjadi semakin tidak menyenangkan ketika sang nyonya besar mendekat kearah Sehun dengan senyuman tajam menukiknya
"kau masih bekerja disini?"
"ya nyonya"
Wanita itu tertawa mengejek, "aku menawarkan sebuah bisnis besar untukmu tapi kenapa kau tolak demi gaji rendahan seperti sekarang?"
"saya sudah merasa cukup"
Tapi sekali lagi, wanita itu tertawa, menatap Sehun dari ujung kepala hingga ujung kaki. Pria ini benar-benar sempurna, sangat sesuai dengan bisnis yang ditawarkannya waktu itu. Lihatlah tubuh tegapnya, perawakannya yang tinggi itu benar-benar menjadi nilai plus tapi sialannya pria sok baik ini menolak mengikutinya
Tangan yang tidak ada keriputnya itu mengelus bahu lebar Sehun, merambat pada dasinya dan melilitkannya pada tangannya, "apa kau sudah mendapatkan jalang lain sehingga menolak bisnisku?"
"mama"
"oh! Calon menantuku!" pekiknya
Sehun sedikit menghela nafas mendengar sang nona yang kini tengah berdiri ditengah-tengah tangga menatap kearahnya mamanya yang kini memeluknya erat-erat setelah mencium kedua pipinya
"ada apa mama kemari?"
"tentu saja aku merindukanmu" balasnya dengan senyuman tipis
"bibi Han, bisa buatkan teh hijau herbal dan cookies low fat untuk mama?"
"baik nona"
"oohh mama terharu sekali karna calon menantu mama sangat hafal dengan makanan kesukaan mama. Bagimana jika kamu menjadi personal assistant mama? Mama akan membayarmu dengan gaji tinggi" tawarnya
"tidak terima kasih, menjadi pacar anak mama lebih dari cukup".
Kedua wanita tadi duduk dihalaman belakang rumah Chanyeol. Menikmati secangkir teh herbal hangat yang lima menit lalu disajikan oleh bibi Han. Wanita paruh baya ini tak mengeluarkan suaranya dan hanya sibuk menyesap rasa teh herbal sumber kehidupan serta ketenangan dalam jiwanya. Oh rasanya kepalanya benar-benar lebih tenang, haruskah ia pindah kesini?
"hey, panggilkan semua orang kemari"
Yoona meriliknya dari ujung matanya, apa lagi yang akan dilakukan oleh wanita tua gila ini? Dan sialan, kenapa ibu Chanyeol datang disaat Chanyeol belum pulang?!
Semua orang berdiri disisi kolam renang, ibu Chanyeol menyingkirkan semua wanita yang ada disana dan menyuruh mereka masuk untuk menyelesaikan seluruh pekerjaannya. Ia menatap satu persatu yang ada didepan sana dengan senyuman lebar yang bahkan rasanya mulutnya bisa robek kapan saja
"kenapa mama mengumpulkan mereka?"
"oh sayang, mama beri tahu suatu hal"
Alis Yoona menyatu heran, apa lagi yang diinginkan oleh nenek tua ini?