8. Trouble Again

474 55 12
                                    

Happy Reading

"Halo kakak-kakak dan adek-adek, aku pulang! "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Halo kakak-kakak dan adek-adek, aku pulang! "

"Lo darimana aja anjing? "
"Asal lo tau, NAREN NANGIS SEMALEMAN NYARI LO ANJING. " Jovan segera memberi tonjokan di pipi Haikal.

Haikal tersungkur. Kaget, sedih, kecewa bercampur aduk.
Baru saja pulang setelah sehari tidak pulang ke rumah, dan bukan suasana rindu yang dia dapat, tetapi suasana marah.

"Lo kalau mau kabur silahkan, gua ga akan ngelarang lo, malah gua sangat ingin lo pergi dari rumah ini. Tapi izin dulu dong anjing? Ini bukan rumah lo, yang bisa lo masuki dan ditinggalin seenak hati lo. " Jovan lanjut menceramahi Haikal.

"Orang ngomong didengerin, Haikal. Jangan seperti tidak ada orang yang berbicara di depanmu. " Rendy yang terlihat sedang turun dari tangga dengan membawa beberapa kardus berukuran besar itu tiba-tiba saja ikut berbicara.

"Aku dengar kak-"

"Lo punya sopan santun? Gak pernah sekolah? Percuma Kak Mahen sekolahin lo kalau lo ga punya sopan santun. "
Kini Jovan sedang di ambang murka nya. Haikal hanya bisa diam.

"Kakak bawa apa itu? Dan mana Naren? "
Haikal berusaha mendinginkan suasana, dia tidak ingin suasana rumah nya semakin buruk hanya karena dia.

"Ini barang barang lo. "
Jawab Rendy lalu menaruh kardus berukuran besar itu di sebelah Haikal.

"Silahkan lo keluar dari rumah ini, gua ga akan pernah menerima anak kaya lo di rumah ini. "
"Dan, Naren memang adik kesayangan lo, tapi lo gak boleh ketemu Naren lagi. "

"Kak, kakak gak ada hak buat ngatur aku begitu kak. Naren adik aku. " Haikal berusaha membantah.

"Lo juga adik gua, gua ada hak ngatur lo. " Bantahan Haikal tidak mempan untuk Rendy. Tetapi tidak dengan bantahan Naren.

"Kak Rendy keterlaluan, Kak Haikal boleh ketemu aku. Aku sendiri yang bolehin, jadi Kak Haikal boleh ketemu sama aku. Kakak gak bisa bantah lagi. " Naren datang dan langsung membela Haikal.

"Ayo kak, kita bawa barang kakak ke kamar. Kita rapikan bersama. "

"Dia tidak boleh tinggal disini lagi, Naren. Jangan bantah kakak. " Rendy dengan lembut berbicara kepada Naren.

"Kak Haikal saudara kita kak, dia masih sedarah sama kita. Kalau kakak ingin mengusir salah satu anggota keluarga kita, kenapa bukan Naren yang kakak usir? "

"Karena kamu tidak bersalah Naren. JUSTRU HAIKAL BERSALAH KEPADA KELUARGA KITA, DIA MEMBUNUH- "

"Jaga mulut kakak. Sebelum tau fakta nya, kakak tidak bisa berbicara sembarangan, apalagi menyangkut kematian. " Naren menyelesaikan perdebatan. Dia langsung mengangkat kardus berisi barang-barang Haikal, lalu mengajak Haikal memasuki kamar mereka.

Jovan dan Rendy terdiam. Mereka berpikir bahwa Naren tidak pernah mau mengakui fakta.

Naren dan Haikal merapikan pakaian Haikal yang ditaruh di dalam kardus oleh Rendy. Naren membantu Haikal mengembalikan pakaian milik Haikal.

Messy Home ft Nct Dream [NO UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang