14. He Knows? (2)

493 42 5
                                    

Hai Hai gimana kabarnya, semoga sehat selalu, maaf baru update hehehe.

Happy Reading

Naren pulang ke rumah dengan wajah yang sedikit khawatir, lalu Chndra menghampiri Naren.

"Kakak sudah pulang! " Sambut Chandra.
"Hey Chan. "
"Loh kak? Wajah kakak kok lesu begitu? Kakak kenapa? "
"Kakak gapapa, Chan. Kakak-kakak mu mana? "
"Kakak-kakak sedang menonton TV. "

Lalu Naren dengan segera menuju ke toilet untuk membersihkan dirinya. Dia langsung menyusul saudara-saudara nya di ruangan keluarga.

"Kakak-kakak! Adik-adik! Dengerin Naren dulu! " Seru Naren. Lalu Naren segera mematikan TV agar semua saudara nya memperhatikan dia.

"Kenapa sih, Naren? " Tanya Mahesa.
"Ini soal kak Haikal. " Awalnya saudara-saudara nya sudah malas mendengarkan perkataan Naren, lalu saat Naren mengucapkan nama Haikal, itu menambah rasa malas mereka.

"Naren tau kalian malas, tapi tolong dengerin Naren dulu. "
"Oke, kenapa orang itu? " Jawab Rendy.

"Tadi Naren ke rumah sakit, mau beli vitamin. Naren ketemu teman-teman kak Haikal. Awalnya Naren tidak tau mengapa mereka disana. Ternyata mereka disana karena kak Haikal. "

Waktu Naren tanya ke temen temen kak Haikal, mereka jawab
"Kak Haikal kena kanker" Lanjut Naren.
Lalu seisi rumah hening.

"Lalu? Apa urusannya dengan kami? " Jawaban dari Jovan membuat Naren tersinggung.
"Maksut kakak apa? "
"Ya apa urusannya dengan kami? Mau dia kanker, gagal ginjal, meninggal, tidak ada urusannya. " Jawab Jovan sambil mengambil remot TV di meja.

"Kakak tidak ada rasa kasihan sama sekali? Setidaknya jika tidak kasihan, kakak tidak perlu berkata seperti itu. "
"Ya lalu kamu mau kakak seperti apa? Menangis? "

"Haikal saja anaknya seperti itu, sangat tidak mungkin juga dia kanker. Kalaupun kanker itu karma haha. " Jawab Rendy. Lalu anggota keluarga lainnya ikut tertawa. Naren benar-benar marah, saudara-saudara nya sudah sangat keterlaluan.

"Terserah kalian. " Sahut Naren lalu meninggalkan ruangan itu. Dia menangis di kamar nya. Dia kasihan dengan Haikal.

✦・・ ────────── ・・ ✦

Keesokan hari nya, hari berjalan seperti biasa di rumah keluarga Daneswara.

"Gua nanti diajak ke rumah sakit, kak. " Kata Rendy kepada Mahesa.
"Ngapain? " Jawab Mahesa.
"Temen gua ada yang sakit, dia dirawat di rumah sakit. Gua niatnya mau jenguk aja, ada temen-temen lainnya juga. "
"Oh, rumah sakit mana? "
"Rumah sakit di kampus itu. "
"Oh, ya udah pergi aja. "

Siang hari nya, Rendy berangkat menuju rumah sakit.
Selesai menjenguk teman nya, dia berpikir untuk menuju ke taman rumah sakit terlebih dahulu. Saat dia menuju ke taman, dia mendengar suara tawa yang nyaring.
Suara tawa yang terdengar familiar.

Dia menoleh tetapi tidak melihat siapapun, dia mengira dia hanya berhalusinasi.

Lalu dia duduk di bangku taman rumah sakit, dia mendengar suara tawa itu lagi. Saat dia menoleh, dia menemukan seseorang yang dia kenal, Haikal.
"Haikal? " Batin Rendy. Rendy awalnya tidak percaya. Tetapi orang itu benar-benar mirip Haikal.

Rendy menghampiri orang itu.
"Haikal? "

"Hah? "
Rendy salah orang.
"Oh, maaf. Saya salah orang. "

"Huh, lo ngapain mikirin Haikal sih? Gak jelas mikirin orang itu. " Batin Rendy menyesali perbuatannya barusan.

Lalu Rendy mendengar suara tawa itu lagi, awalnya dia hendak mengabaikan suara itu. Tetapi suara itu mendekat. Terdengar seperti di sebelah nya sekarang.

Dia terheran-heran. Mengapa suara itu sangat mirip dengan suara Haikal, berapa orang yang memiliki suara seperti Haikal?

Akhirnya Rendy meninggalkan bangku itu, lalu berjalan-jalan. Niat sebenarnya bukan lah jalan-jalan, tetapi memastikan apakah orang itu Haikal atau bukan.

Saat dia mendapat sudut yang tepat untuk melihat orang itu. Dia benar-benar terkejut.

"Haikal? "
"Kakak? "

See uu next bab
Jangan lupa votenya

Messy Home ft Nct Dream [NO UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang