24. All Dear Haikal (2)

444 44 0
                                    

Halo semua, ketemu lagi nih aku bawa satu chapter lagi, happy reading.

Harvey memanggil dokter Satria yang menangani Haikal.

Dokter Satria masuk ke ruangan dengan tergesa-gesa.

Dia mengecek keadaan Haikal, dokter Satria menghembuskan nafas lega, karena tidak ada yang serius.

Samuel yang melihat itu bertanya kepada dokter Satria "dok, Haikal gapapa kan? "

"Gapapa kok, ini emang efek dari kemoterapi Haikal" jawab dokter Satria.

Mereka bertiga menghembuskan nafas lega.

"Ya sudah dokter tinggal dulu ya, kalian jagain Haikal"

"Terima kasih dok" kata Samuel

Mereka menghampiri Haikal yang sedang tertidur.

Harvey mengelus surai Haikal dengan lembut, Haikal bisa merasakan usapan itu, hati Haikal menghangat seketika.

Pusing yang Haikal rasakan juga sudah tidak seberapa sakit seperti tadi.

Haikal menikmati setiap usapan lembut yang diberikan Harvey.

"Ceklek"

Mereka bertiga menoleh mendapati Naren dan Mahen yang membuka pintu sehabis dari kantin.

"Loh sejak kapan kak Harvey, kak Samuel, kak Felix disini? " tanya Naren

"Udah lumayan tadi Naren sekitar jam 12.00 sekarang udah jam 15.00, berarti kita disini udah 3 jam" balas Felix

"Makasih ya kakak semua udah selalu ada buat Kak Haikal, kak Haikal pasti seneng deh punya teman kayak kalian bertiga" kata Naren

"Gapapa Naren, Haikal selama ini juga selalu ada buat kita, jadi kita juga harus selalu ada buat Haikal" jawab Harvey sambil tersenyum.

Samuel dan Felix mengangguk setuju dengan pernyataan Harvey.

"Ya sudah kalau gitu kita bertiga pulang dulu, oh iya tadi Haikal ngeluh pusing, ini dia barusan tidur lagi" kata Samuel

"Owalah iya kak, sekali lagi makasih udah jagain kak Haikal" kata Naren

"Sama sama Naren"

"Ya sudah kita bertiga pamit pulang ya, permisi kak Mahen, Naren" kata Felix

Mahen dan Naren tersenyum lalu mengangguk kan kepala.

Setelah teman teman Haikal pulang, Mahen lah yang menghampiri brankar Haikal.

Dia memandangi tubuh Haikal yang semakin hari benar benar semakin kurus, bagaimana tidak Haikal akhir akhir ini sangat sulit makan.

Jika waktunya makan mungkin dia hanya akan memakan 3 sampai 5 sendok, setelah itu dia akan mengeluarkan nya lagi, karena perut nya benar benar tidak bisa diajak kerja sama.

Mahen memegang tangan Haikal yang terbebas dari infus, dan mengelus nya lembut.

"Maafin kakak Haikal, harusnya kakak gak benci kamu cuma gara gara perbuatan itu, kamu gak salah, ini sudah takdir dari Tuhan. Benar kata Naren kamu gak salah, mulai sekarang kakak janji akan lindungi dan menyayangi Haikal seperti kakak menyayangi adik adik kakak yang lain" kata Mahen dalam hati.

Mahen menangis, air mata nya jatuh pada tangan Haikal, Haikal yang merasakan tangan nya basah mencoba membuka matanya dan melihat siapa yang menangis.

Haikal menoleh melihat Mahen yang menggengam tangan nya dan dia menangis.

Tangan Haikal yang digenggam Mahen, Haikal gerakan untuk menghapus air mata kakaknya itu.

"Jangan nangis kak, Haikal gak suka liat orang yang Haikal sayang nangis" kata Haikal lirih.

Mahen yang mendengar itu menghapus air matanya dan menoleh ke Haikal.

Okee segini dulu ya updatenya, jangan lupa votenya, see uu next bab.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Messy Home ft Nct Dream [NO UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang