Lyodra mulai sangat tidak tahan dengan peraturan yang dibuat mamanya, ia ingin sedikit bersantai dan berjalan-jalan dengan teman-temannya.
Maka malam hari ini Lyodra memutuskan untuk mengajukan sedikit kelonggaran untuk aturan mamany.
"Ma, Lyly minta gini aja deh, sejam atau dua jam setelah pulang, Lyly main sama teman, habis itu janji pulang."Lyodra mengajukan idenya.
"Engga ada, malu tahu sama kakak kamu, udah kuliah tapi bisa lebih bisa diatur dari kamu,"kata mama Lyodra sambil terus fokus pada tabletnya.
"Sekali seminggu engga apa-apa deh ma,"
"Engga"
Lyodra tidak kehabisan ide, "Sekali sebulan gimana?"
"Pokoknya engga, kalo kamu mau hidup bebas, tinggal sama papa kamu sana. Kamu kayak benar-benar anak papa kamu ya, nakal."mama Lyodra berkata dengan santainya.
Tiba-tiba saja ide gila itu berenang di kepala Lyodra, tinggal dengan papanya. "Oke kalo gitu aku bakal tinggal sama papa,"Lyodra lalu beranjak ke kamarnya.
Di kamarnya, Lyodra mengeluarkan koper dan mulai menyusun barang-barangnya. Ia hanya berniat membawa beberapa baju dan kebutuhan sekolahnya.
"Kamu betulan mau tinggal sama papa kamu?"itu suara mama Lyodra dari ujung pintu sambil melihatnya dengan wajah meremehkan. Ia sepertinya ragu Lyodra berani tinggal dengan papanya setelah semenjak 5 tahun ini tidak pernah satu malam pun ia habiskan lagi di rumah lama yang sudah jadi tempat tinggal papa dan ibu tirinya itu.
Lyodra tampak ragu, tapi semakin diremehkan seperti ini Lyodra semakin tertangtang, "Iya aku mau tinggal sama papa,"
"Awas satu hari di sana minta balik kamu ya, pikir dulu sebelum kesana,"nada bicara santai meremehkan ala mamanya itu sangat terdengar menyebalkan.
Lalu sekarang barang-barang Lyodra telah selesai, sekarang sudah pukul 9 malam. Lyodra tampak ragu menghubungi papanya. Ia menatap deretan nomor telepon papanya itu, berpikir berulang kali untuk menelepon atau tidak. Pada akhirnya ia telepon juga.
"Kenapa Ly? Malam-malam nelpon papa."
"Ehmm, gini pa, aku boleh tinggal sama papa?"
"Tentu boleh dong. Kapan kamu mau ke sini?"Nada suara papanya terdengar sangat antusiuas.
"Kalau malam ini, boleh papa jemput?"
Tidak ada suara papnya dari seberang sana. Lalu ia akhirnya berkata "Malam ini banget?"
"Iya pa, Lyly udah siap pa,"Lyodra tahu papanya paling benci menunggu, kenapa dia bersiap dulu baru menghubungi papanya.
"Ok. Papa kesana ya Ly," Papa Lyodra lau mematikan telponnya.
Lyodra mengecek lagi barang-barangnya dan memastikan tidak ada yang tertinggal, karena kamarnya berada di lantai dua ia akan membawa barang-barangnya ke bawah.
Saat di ruang depan rumahnya, Lydia terkejut melihatnya, "Lo beneran mau tinggal sama papa Ly?"
"Hmm, bener kak Lyd,"
"Dia mah gitu mau tinggal bareng papanya biar bebas, jadi perempuan nggak bener,"mama Lyodra berkata sinis.
Lyodra hanya diam dan tak mengambil pusing perkataan mamanya. Ia hanya diam dan sambil mengecek hpnya, barangkali ada pesan dari papanya.
Berkisar setengah jam papa Lyodra sudah sampai ia mengirimkan pesan pada Lyodra bahwa ia telah sampai di rumah mereka, setelah itu suara klakson berbunyi dari depan rumah mereka.
"Itu kayaknya papa, aku pergi dulu ya ma, Kak Lyd."Lyodra berpamitan, ingin rasanya Lyodra memeluk mamanya, tapi mamanya tak menatapnya sedikit pun, mamanya hanya fokus pada tontonannya di televisi.
Lalu Lyodra melemparkan senyum pada kakak satu-satunya itu, ingin sekali dia peluk sebentar kakaknya itu, tapi dia malu dan Lydia sedikitpun tak menunjukkan sikap berat membiarkan Lyodra pergi. Lydia hanya tersenyum tipis dan kembali fokus lagi pada handphonenya tanpa mengatakan apa-apa.
Lyodra sudah memindahkan barang-barangnya ke luar dan hendak menunduk dan berkata lagi, "Lyly pergi ya,"mamanya tampak tak perduli tak sedikitpun menoleh ke arahnya, sedangkan kakaknya itu hanya mengangguk dan fokus lagi mengetik di handphonenya.
Lyodra yang melihat itu kembali meyakinkan dirinya bahwa itu adalah pilihan yang tepat ia pergi.
Setelah menutup pintu, papanya sudah menunggu di sana. Papa Lyodra mengambil barang-barang Lyodra dan memasukkannya ke dalam bagasi mobil. Di dalam mobil papanya tidak bertanya apapun , hanya ada obrolan biasa saja menanyakan kabar Lyodra.
Terima kasih sudah membaca :)
KAMU SEDANG MEMBACA
A Story About You
General Fiction31 Desember 2021 Lyodra yang hidup di keluarga yang broken home, anak perempuan terakhir di kelurga yang pada umumnya manja sangat berbanding terbalik dengan kehidupannya. Kakaknya Lydia, selalu jadi bahan perbandingan dengan dirinya. Ayahnya yang...