Setelah menjalani masa-masa membosankan bagi Lyodra, kini ia diajak papanya untuk bersantai di akhir pekan.
Untuk pertama kalinya Lyodra bersyukur ia diajak papanya untuk ke mall, karena setelahnya ia berencana pergi dengan Nuca, mamanya pasti mengira kalau Lyodra masih dengan papanya.
Setelah sebentar mengelilingi mall dan menemani papanya membeli sepatu baru dan Lyodra juga dibelikan sepatu baru, papanya buru-buru pergi ke kantor lagi karena ada kerjaan mendadak. Lyodra bersyukur karena ia tak harus mencari alasan untuk cepat berpisah dengan papanya.
Setelah mengabari Nuca untuk bertemu di sebuah cafe favorit mereka, sekarang di sinilah Lyodra dan Nuca bertemu.
Setiap kali Lyodra kebinggungan Nuca selalu hadir sebagai jawaban. Setiap kali Lyodra ingin ada seseorang mendengarnya, Nuca selalu di sana.
"Nuca, makasih ya Nuk,"
"Santai Ly, gue bakal selalu ada buat lo." Tenang sekali bagi Lyodra mendengar hal itu, karena walaupun semua orang bahkan keluarganya tidak ada baginya, setidaknya ada satu orang di sana yang selalu ada untuknya, Nuca.
"Mama lo ngga nyariin Ly?"
Lyodra malas dengan obrolan tentang mamanya.
"Nuk, gue selalu jadi pilihan kedua hampir segala hal dalam hidup gue. Bagi mama gue pilihan kedua setelah kak Lydia. Bagi papa gue pilihan kedua setelah perempuan itu."Lyodra mengatakannya dengan suara yang bergetar. Ia mengaduk kopinya yang sejak tadi sudah dingin.
"Gue juga nggak pernah beruntung dalam pertemanan, bahkan teman gue yang sekarang bakal meletakkan gue di pilihan sekian setelah sahabat dan temannya yang lain."Lyodra berhenti berbicara sesak di dadanya tak tertahankan lagi, air matanya mengalir tapi isak tangisnya ia tahan. Salah satu kemampuan Lyodra yang sangat berguna, isakannya dapat ia tahan sebaik mungkin.
Nuca terdiam menatap Lyodra. Ia genggam tangan Lyodra dengan erat.
"Seberapa beratnya pun, Lyodra gue bakal kuat kok!" Nuca berkata dengan sangat tulus.
"Gue bakal selalu ada buat lu Ly, janji."Nuca menepuk-nepuk pundak Lyodra
"Aku pengen banget jadi pilihan pertama setidaknya bagi satu orang Nuk,"
"Aku bisa jadi satu orang itu Ly,"
"Makasih Nuk, tapi ngga bisa Nuk."
"Bisa Ly..." ucapan Nuca berhenti saat Lyodra menyelanya.
"Selama ini lo selalu ada buat gue, tapi Nuk lo bakalan ketemu orang baru, pacar mungkin. Lo juga punya keluarga." Lyodra berkata dengan sedikit tawa yang dipaksakan itu.
Nuca diam, apa yang dikatakan Lyodra adalah benar. Meski selama ini Nuca selalu ada bagi Lyodra, kelak dia tahu kalau dia akan punya kesibukan dan kehidupan masing-masing.
"Boleh gue minta satu hal Nuk?"
"Tentu Ly, apa aja."
"Maaf kalo gue egois, meski nggak selalu, tolong ada untuk gue Nuk. Tolong terus jadi sahabat gue." Lyodra menatap mata Nuca dengan tulus, ia beruntung sekali menemukan Nuca dalam hidupnya.
"Iya Ly, janji." Nuca mengucapkan dengan pasti. Dia memeluk Lyodra.
Lyodra membalas pelukan Nuca tersenyum di pelukan Nuca, pelukan paling nyaman dan hangat yang pernah ia rasakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Story About You
Ficción General31 Desember 2021 Lyodra yang hidup di keluarga yang broken home, anak perempuan terakhir di kelurga yang pada umumnya manja sangat berbanding terbalik dengan kehidupannya. Kakaknya Lydia, selalu jadi bahan perbandingan dengan dirinya. Ayahnya yang...