HI GUYS ! Ini cerita pertama aku lohh hehe
masih berantakan pastinya, semoga suka
HAPPY READING😡💘●○●○●○●
"Jesaa!" Mata sayunya yg semula menatap kosong kedepan itu mengerjap dan mendongak kearah teriakan suara cempreng tadi
"Diem lo Naya anak mahes" Naya itu sahabatnya Jesa, Anaya Putri Maheswara, suaranya cempreng kalo teriak, nyampe luar sekolah juga kedengeran.
Jesa itu? Putri bungsu dari 3 bersaudara, dia punya 2 kakak laki-laki yg usianya ga jauh beda dari dia, ya cuma beda 2 setengah tahun
Dulu, Jesa itu ga famous-famous amat."Sensi amat tumbenan, btw kita sekelas anjir gua ga nyangka edan" Ucap Naya kegirangan sambil memeluk Jesa dan lompat lompat namun beberapa saat kemudian naya terdiam melihat respon dari Jesa yang tidak seperti biasanya.
"Etdah kok diem aja si Saa, Kenapa? Razan lagi? Razan mulu?" Sambung naya sambil memiringkan kepalanya
Jesa mengangguk diselingi kekehan lalu menarik tangan Naya untuk bergandengan dan berjalan kekelasnya "Razan selingkuh lagi Nay, sekarang kedua kalinya" Ucap Jesa seraya mengeratkan gandengan tangannya dan Naya
"Beneran? Lo liat sendiri atau lo udah pastiin Jes? Sebenernya capek gue sama lo berdua"
"Putusin si Razan kalo bener dia main brlakang lo, lo jangan mau dibegoin terus coba sekali-kali jangan batu sa, lo cantik-cantik bego, terus buat apa cantik" Cibir Naya sambil menyenggol pelan badan Jesa
"Belum, belum gua pastiin tapi tapi ih Naya btw Gue emang cantik bawaan rahim kali, nanti gue putusin si Razan"
-----------------------------------------------------------------
Sekarang Jesa dan Naya itu kelas 10, di SMA Cakrabuana
Anbiya Flojesa Dharma, gadis cantik bersurai hitam elegan sepinggang, pinggang ramping, berkulit putih susu yang kerap disapa Jesa, di SMP Jesa ga terlalu dikenal banyak orang karena nolep, nilai nya ga menonjol, masa SMP nya cuma dikenal sama satu angkatan dia doang karena rolling kelas itu juga, Jesa yang sekarang bukanlah yang dulu, kalimat itu cocok juga buat Jesa.Katanya 'Gue idup ikutin alur, alur idup ini tuh ga ketebak tapi gua tau endingnya" Ya terbukti sampe lulus dari seragam biru tua Jesa masih jadi anak nolep yang hobi nya halu
Tapi, masa SMA sekarang berubah untuk seorang gadis Dharma ini.
-----------------------------------------------------------------
"Anbiya Flojesa Dharma, perkenalkan diri kamu didepan nak" Ucap bu Miya-guru, wali kelas Jesa
"Halo IPS 3! Aku Anbiya Flojesa Dharma panggil aja Jesa semoga bisa berteman baik" Matanya melihat ke-sekeliling penjuru kelas dengan senyum lebar khasnya, lalu ia kembali kebangku tempat duduknya, bersama Radea
Tak sedikit murid dari kelas itu terpaku, bidadari ilang arah, gara-gara buta google map
"Baik nak Jesa, untuk yang terakhir Razandega Ar-arsha-ar-Arshalouys mangga maju perkenalan"
Suasana kelas seketika hening
"Ini gue gimana mau move on yaallah, capek makk" Gumam Jesa dengan sangat pelan
"Psstt psttttt Jess, bukannya itu nama mantan lo- eh, maksudnya pacar lo? Si Razan kok bisa sekelas sama kita anjir gua baru tau" Radea berbicara dengan sedikit berbisik, takutnya ketahuan Bu Miya kan gawat "Anjing sial babi monyet gue eneg liat muka sibrengsek, tadi Naya juga ga bilang kegue kalo sekelas sama si Razan"
"Yeuuu, uweekkkkk ngomongnya sekarang begitu, gak lama nanti malem pice pice cocwit" Radea memasang muka seperti ingin muntah yang terlihat sangat menjengkelkan dimata Jesa
(pice = vc = video call)
Jesa mendengus dan menggeplak kepala Radea, tidak kenceng-kenceng amat sih
"Lah engga ada yang nyaut, sekali lagi RAZANDEGA AR-ARSHALOUYS yaallah meni hese ngaran teh"
"Sepertinya belum dateng bu, atau sepertinya dia memang bukan dikelas ini"
"Kemungkinan begitu, tapi disini jelas sekali ada nam-" Ucapan bu Miya terpotong ketika pintu dibuka kasar oleh pria jangkung dengan rambut acak-acakan dan seragam urak-urakan.
"Loh itu kak Razan yang kaka hits itu bukan sih?"
"Iya anjrit beneran dia ini mah"
Decakan kagum jelas sekali terlihat dari mata Siswi maupun gelagatnya berbisik tentang Razan
Menyengir dengan watados nya, laki-laki itu dengan segera menyalami sang guru, Bu Miya terlihat terheran-heran dengan pria didepannya ini, menyadari itu
"Assalamualaikum, saya Razandega Erlangga bu, tadi saya denger ada yang teriakin nama saya dari luar, ternyata tadi saya salah masuk malah kekelas sebelah"
"Kenalin, gua Razandega Erlangga, Razan" setelah menyalimi sang guru, ia memasukan kedua tangan-nya kedalam saku celana dan tersenyum miring dengan mata menatap keseluruh penjuru kelas menatap balik siswi-siswi yang menatapnya kagum, namun ketika menatap ke-arah tengah bagian pojok kanan ia tak sengaja menatap gadis cantik yg sangat ia kenali, dia Jesa. Razan berdehem untuk menetralkan rasa terkejutnya
Jesa pun sama terkejutnya ketika berpapasan dengan netra coklat milik Razan dengan segera memalingkan muka dan menunduk untuk manghindari tatapan Razan yang selalu berhasil menjadi pusat kebodohannya selama ini.
"Kamu ini sudah telat saja, padahal baru hari pertama kembali masuk sekolah loh ini" Ucap bu Miya seraya menjewer telinga Razan dengan kencang
"Aa a-duh bu iya bu kan kata saya juga saya kesasar"
Sedikitnya murid dikelas meringis dan seketika tertawa kencang melihat adegan tersebut, Bu Miya tersenyum lebar dan menatap semua anak muridnya, para murid justru bergidik ngeri.
Seketika hening, melihat Bu Miya yang sedang menjewer Razan sambil tersenyum lebar itu, jatuhnya mengerikan sekali
"Besok jangan diulangi, apalagi sampai 3 kali berturut-turut, silahkan duduk dibangku yang kosong" Bu Miya melepaskan jeweran pada telinga Razan dan menatap tajam muridnya itu sebentar lalu kembali duduk dikursi kebesarannya yang empuk.
"Untuk hari ini hanya perkenalan saja, selebihnya silahkan saling meng-akrab kan satu sama lain, sekarang ibu ada rapat dengan guru-guru lain, have a nice day sholeh sholehah ibu"
Jesa takut, dengan satu kelasnya ia bersama Razan semakin sering melihat lelaki itu semakin ia jatuh hati terhadap Razan.
●○●○●○●
MAKASIII YAA UDAH BACA CERITA AKU ! Jangan lupa vote dama komen ya hihi ! Thank youu
