EPILOG

1.2K 194 40
                                    


"Rin, Lo lama banget sih datengnya." Omelku begitu Rin masuk kedalam ruangan. Wajahnya ditekuk, kemudian ia duduk di salah satu kursi yang ada.

"Kejebak macet, salah ambil jalan gue." Katanya kemudian memejamkan mata.

Aku mengangguk mengerti, kemudian kembali membereskan barang-barangku kedalam tas.

"Untung sekarang klinik sepi." Syukur Rin.

Aku menghela napas kesal, "iya, sepi karena udah siang. Tadi pagi rame, dan gue sampe kewalahan." Kupakai tas, dan langsung menuju kearah pintu.

"Salam buat Atsumu." Ucap Rin. Aku mengacungkan jempol padanya.

Dilihat dari kondisi jalan raya, sepertinya aku akan terlambat sampai. Lagipula tujuanku adalah GOR yang ada di pusat kota, dan letaknya cukup jauh dari klinik tempatku praktek. Kuharap tidak ada yang merajuk nantinya.

Jika naik kendaraan biasa, aku bisa terjebak macet lebih lama. Maka itu kuputuskan untuk menaiki bus kota yang memiliki jalur sendiri, akhirnya aku bisa sampai tepat pada waktunya. Oh, tidak- kurasa aku terlambat tiga puluh menit.

Kondisi kursi penonton sudah sangat padat, aku kesulitan mencari kursi yang masih kosong, dan untungnya- aku mendapatkan tempat duduk yang letaknya tidak terlalu ke belakang.

Tak mau kalah dengan para penonton lainnya, aku juga ikut berteriak berkali-kali. Entah suaraku dapat terdengar olehnya atau tidak.

"ATSUMU, SEMANGAT!!!" Sampai akhirnya pandanganku bertemu dengan Atsumu yang berdiri ditengah lapangan.

Atsumu tersenyum lebar, mengacungkan jempolnya kepadaku- sebelum akhirnya kembali fokus pada permainan volly-nya.

.
.
.
.
End-
Akhirnya, Author berhasil bikin fanfic dimana gaada karakter yang meninggoy. :D
Hehe...

Kado untuk Atsumu [ END ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang