Don't forget to vote and comment!
Happy reading guys!You POV
Pernikahan yang sangat didambakan semua orang, serta pernikahan yang ku pertahankan dengan sepenuh hatiku, pada akhirnya hanya sia-sia. Membawa sisa-sisa kepingan hati yang telah hancur dan terluka sembari tersenyum manis untuk menutupinya.
Apa susahnya mengatakan jika kau tak cinta lagi padaku. Aku tau, wanita cacat sepertiku memang selalu bertakdir buruk di dunia.
Jika aku bisa memilih, aku pun tidak ingin menjadi cacat seperti ini.
"Tapi apakah harus dengan cara menyakitiku untuk menyatakan jika kau tidak mencintai ku lagi?"
Parahnya kita masih terikat pernikahan saat kau menjalin hubungan dengan wanita lain. Bajingan sekali....
Aku bahkan tak habis pikir. Betapa sampahnya wanita itu saat mau saja menjalin hubungan dengan suamiku.
Tapi sayangnya, semua ungkapan ini hanya bisa ku ucapkan dalam benakku.
"Ayo kita cerai, Johnny." Ucapku sembari tersenyum. Johnny terdiam seketika, dengan sekejap suasana rumah menjadi hening saat mendengar kalimat itu keluar dari mulutku.
"Takdir pernikahan kita memang sudah seharusnya lama berhenti, tapi aku saja yang terlalu mengharapkan pernikahan ini tetap bertahan. Haha bodohnya diriku ini." Dirinya masih terdiam. Matanya bergetar, serta sebuah perasaan terkejut tersirat di matanya.
Diriku beranjak pergi meninggalkan Johnny yang masih terpaku. Dengan kursi roda yang ku duduki saat ini, aku memasuki kamar bekas mereka bercumbu. Menjijikkan sekali memang.
Air mataku sudah menggenang di pelupuk mata. Tapi aku harus menahannya demi mengambil pakaian dan membereskan barang berharga ku untuk pergi dari rumah setan ini, dibantu dengan asisten rumah yang telah lama mengabdi pada tuan Seo, papa mertuaku.
Setelahnya aku dibantu keluar oleh asisten rumah untuk menemui mama dan papa mertuaku.
"Sebenarnya aku tak rela kau bercerai dengan anakku. Tapi aku lebih tak rela jika kau tak bahagia bersama Johnny, maka dari itu aku ingin kau cari kebahagiaanmu Y/n." Mama mertuaku menangis sembari tersenyum saat mengatakan itu.
"Jujur saja aku juga tak rela meninggalkanmu ma, tapi aku tak dapat bertahan jika situasinya sudah seperti ini."
Ucapku menahan tangis." Berbahagialah Y/n, kami akan selalu menganggap mu anak kami juga." Papa mertuaku memelukku sangat erat sembari mengusap rambut ku dengan lembut.
"Maafkan Johnny ya nak, karena dia kau jadi seperti ini." Mama mertuaku ikut memelukku erat.
Tak berselang lama mereka melepaskan pelukannya dan segera mengantarkan aku ke mobil yang sudah disiapkan untuk mengantarkan aku pulang ke kampung halaman ku.
Setelahnya, mobil yang aku tumpangi melaju meninggalkan rumah Johnny.
•••••••
Setelah menunggu beberapa bulan, akhirnya aku keluar dari persidangan dengan status telah bercerai dengan Johnny. Entah mengapa rasanya aku bahagia sekali sekarang.
"Johnny." Panggilku ketika melihat ia berjalan keluar dari persidangan.
Dia berhenti sejenak untuk menanggapi panggilanku.
"Terimakasih atas semuanya Johnny, maafkan aku yang telah merepotkanmu saat kita menikah dulu." Johnny membalas menatapku yang kini sedang tersenyum kepadanya.
Lagi-lagi ia hanya terdiam, tetapi matanya menatapku dengan lembut saat pertama kali kita menikah dulu, aneh sekali...tak biasanya ia menatapku seperti ini. Mungkin ia juga merasa bahagia setelah bercerai denganku.
"Lega sekali rasanya kan? Semoga kau bahagia dengan perempuan yang kau cintai, Johnny. Ayo berjabat tangan." Aku mengulurkan tanganku sambil mempertahankan senyumku. Johnny menyambutnya dengan tangan yang bergetar.
"Kau tampak kurus saat ini, jangan tinggalkan sarapan mu ya. Karena aku sudah tidak ada dirumah, jangan memesan makanan cepat saji terlalu sering juga, kau juga harus kurangi minum kopi, dan juga-" Aku menghentikan ucapanku saat Johnny menatapku dalam-dalam serta mengeratkan jabatan tangannya.
"Ah maaf, aku terlalu banyak bicara ya?" Aku tertawa canggung setelah itu.
"Selamat tinggal Johnny, aku harap kau meninggalkan kebiasaan burukmu itu ya?."
Tak lama, aku melepaskan jabatan tanganku pada tangannya. Lalu meninggalkan Johnny yang lagi-lagi masih terpaku ditempat.
Selamat tinggal Johnny.
•••••
Part 1.
KAMU SEDANG MEMBACA
Short Story Compilation
Short StoryShort Story dengan berbagai genre. ©Written by Lisnuucha