Bad Marriage part 2

44 9 0
                                    

Happy reading... MOHON APRESIASINYA KAWAN...


Johnny POV

Aku ingat sekali, semua permasalahan ini memang datang karena aku.

"Johnny, mengapa kau sering pulang larut malam akhir-akhir ini?"

"Aku bekerja! Aku baru pulang, setidaknya bawakan aku teh atau pijat aku! Mengapa malah disambut dengan banyak pertanyaan seperti ini! Istri macam apa kau!"

"Ya, tapi setidaknya kau mengabariku dulu saat akan lembur. Aku khawatir kau kenapa-kenapa saat pulang larut begini."

"Tidak bisakah kau tutup mulutmu itu? Kau ini cerewet sekali! AKU MUAK!"

Aku yang memulai apinya terlebih dahulu.

"Apa-apaan ini? Kau pakai kamar ini untuk berselingkuh? DASAR BRENGSEK!"

"IYA! Sudah dua tahun kita menikah kau belum juga hamil. Aku juga ingin punya anak seperti kebanyakan teman-temanku yang sudah berumah tangga! Bahkan kau juga cacat! Kau lumpuh! AKU BOSAN, MAKANYA AKU BERSELINGKUH!" Bentakku.

"Sudah berapa lama kau berhubungan dengan jalang itu?"

"DIA BUKAN JALANG ASAL KAU TAHU!"

"JAWAB SAJA PERTANYAANKU BAJINGAN!"

"Satu tahun."

"DASAR GILA! MENJIJIKAN SEKALI!"

Aku yang bodoh ini menghancurkan pernikahan ku sendiri.

"Ayo kita cerai, Johnny." 
Bahkan itu yang aku mau. Tapi mengapa aku yang tak rela.

"Takdir pernikahan kita memang sudah seharusnya lama berhenti, tapi aku saja yang terlalu mengharapkan pernikahan ini tetap bertahan. Haha bodohnya diriku ini."

Sebenarnya aku yang bodoh, bukan kau. Ketika mengatakan itupun kau masih tersenyum. Ayo tampar aku. Ayo marah kepadaku.

Bodoh sekali, aku yang menyakiti. Tapi mengapa aku yang merasa tersakiti.

Ini sudah 6 tahun semenjak kau memberi salam perpisahan yang manis di persidangan perceraian kita saat itu. Aku masih berpikir untuk memilikimu kembali, setelah tindakan bodohku yang menyakitimu.
Aku yang brengsek ini menginginkanmu kembali, dasar tidak tahu malu.

Aku memasuki kamar kita berdua, saat kita menikah dulu. Kamar yang pernah aku pakai untuk melakukan dosa bersama wanita lain, serta mengkhianati cinta pernikahan kita.

Aku mengamati bingkai foto pernikahan kita dulu. Kita sama-sama tersenyum manis saat itu. Melihat kau tersenyum seperti itu, malah mengingatkanku tentang dirimu yang masih tersenyum ketika aku menyakitimu. Mengapa kau masih tersenyum saat kau sendiri pun terluka karena aku.

•••

Ting tong

Suara bel rumah menginterupsi Y/n yang sedang menata hasil masakannya di dapur. Seseorang yang membuatnya sibuk menyiapkan makanan akhirnya datang juga, pikirnya. Seseorang yang merupakan bagian dari masa lalunya. Lantas Y/n segera beranjak pergi untuk membukakan pintu untuk mereka.

"Halo sayang, kamu kemana saja akhir-akhir ini susah ku hubungi." Setelah pintu terbuka, 2 orang yang ditunggu kedatangannya itu masuk, serta memeluk Y/n dengan hangat.

Short Story CompilationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang