Hurt part 2

50 6 3
                                    

Sorry for typo guys, and happy reading!

You POV

Setelah kejadian itu, aku sudah tidak mau lagi berhubungan tentang mereka semua. Mengingatnya saja sudah membuat dada ku sesak.

Dua tahun yang lalu, aku mengikuti keluargaku pindah ke negara Australia, serta berkuliah disini sekarang. Aku bersyukur sekali karena aku tidak harus melihat dua bajingan itu lagi dimana pun. Segala sesuatu yang berhubungan tentang mereka sudah aku lupakan. Hanya saja, aku sedang berusaha untuk move on, tapi sialnya itu belum sepenuhnya berhasil. Mengingat Seungmin adalah cinta pertamaku saat di SMP. Sangat sulit bagiku untuk melupakannya.

Sore ini, aku sedang berjalan-jalan bersama kakak sepupuku. Hitung-hitung sebagai healing agar tidak mengingat Seungmin kembali, serta melihat-lihat pria tampan disekitar.

"Sayang, ayo kita beli es krim disana." ucap sepupuku sembari menunjuk minimarket di ujung jalan. Aku meringis saat Felix sepupuku memanggilku sayang. Sangat memalukan bagi ku.

"Sangat menggelikan, jangan panggil aku seperti itu Felix, nanti banyak yang mengira kita adalah sepasang kekasih." Aku mendorong badan kekarnya yang merangkul tubuhku mendekat padanya  serta memasang ekspresi geli pada Felix.

"Santai saja, mereka tidak akan mempermasalahkannya." Ucap Felix sembari merangkul tubuhku agar mendekat kembali. Aku hanya mendengus kesal sebagai jawabannya.

Setelah membeli es krim dan beberapa camilan di minimarket tadi, Felix mengajakku memakan makanan yang kami beli di taman dekat minimarket. Kebetulan sekali, taman ini sedang sepi dan hanya beberapa  orang yang berlalu-lalang. Jadi aku dan Felix bisa memakan makanannya dengan tenang.

"Menggemaskan sekali sepupuku ini, kau sudah dewasa sekarang, kau harus makan dengan benar. Berantakan seperti bocah saja." Felix menggerutu seraya mengusap mulutku dengan tisu untuk  membersihkan bekas sisa makanan yang menempel di sekitar bibirku. Aku hanya diam dan fokus memakan makanan ku.

"Felix, aku jadi ingin makan burger itu, tolong belikan untukku ya?" Aku menunjuk stand burger yang ada dipinggir jalan.

"Baik tuan putri, akan ku belikan." Felix bergegas pergi menuju stand burger itu setelah menghabiskan makanannya. Aku hanya mengangguk saja.

Makananku sudah habis beberapa menit yang lalu, tapi Felix belum sampai juga. Jadi aku memainkan ponselku untuk menghilangkan bosanku.

"Y/n." Seketika aku menengok saat ada suara yang memanggil namaku. Aku mengira itu Felix, tapi ternyata dugaanku salah. Dia adalah seorang yang aku hindari selama ini.

"Seungmin." Gumamku. Aku terkejut dan terheran-heran. Jujur aku sangat merindukannya, tapi di sisi lain aku masih sangat sakit hati karena tindakannya yang menyelingkuhiku.

Dia berdiri di hadapanku dengan tatapan yang sendu. Aku sangat membencinya. Aku berusaha untuk tenang, sembari menatap sengit ke matanya.

"Maafkan aku, aku menyesal terlambat menyadari bahwa Sena adalah perempuan yang sangat licik. Dia hanya memanfaatkanku." Aku hanya diam, menyenangkan saat tahu dia menyesal seperti itu.

Aku menengok ke arah sekitar dengan  gelisah, berharap Felix cepat kembali serta bisa kabur dari masalah ini. Aku tak tahan, aku ingin menangis.

Aku melihat Felix yang berjalan di belakang Seungmin, ku kode dia untuk membantuku agar Seungmin menjauh dariku.

"Lalu, aku harus bagaimana?" Sangat memuakkan melihat wajahnya.

"Aku ingin kita kembali bersama, aku janji tidak akan menyakiti mu lagi. Aku sungguh me–"

"Sayang, ini burgernya."
Perkataan Seungmin terpotong oleh Felix yang baru saja datang membawa pesananku.

Felix yang baru datang pun pura-pura terkejut saat melihat Seungmin. Lalu merangkul tubuhku untuk mendekat padanya.

"S-sayang?" gumam Seungmin yang kebetulan terdengar olehku. Aku tersenyum sinis.

"Dia siapa Y/n? Kenapa memanggilmu seperti itu." tanya Seungmin penasaran. Felix hanya diam menyaksikan, sembari memasang ekspresi tengil menatap kearah Seungmin.

"Itu bukan urusanmu!" Ucapku sarkas seraya menarik tangan Felix untuk pergi menjauhi Seungmin. Tapi Felix menahannya agar aku bertahan sejenak.

"Dia istriku, kau mau apa? Aku tidak tahu apa yang terjadi antara kau dan istriku di masa lalu. Tapi kuharap kau pergi menjauh dan jangan ganggu istriku." Felix menunjuk dada Seungmin lalu mendorongnya agar menjauh ke belakang.

Seperti biasa dia sangat menyebalkan.
Aku memutar bola mataku saat dia mengatakan jika aku istrinya. Lalu Felix menggandeng tanganku pergi dari hadapan Seungmin

Meninggalkan Seungmin yang sedang mematung dibelakang sembari menatap kepergianku serta mengepalkan kedua tangannya erat-erat.

TBC

Jangan lupa vote dan komen ya gaes ya...

Ga tega sebenarnya, Seungmin kan anak baik hati dan kiyowoo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ga tega sebenarnya, Seungmin kan anak baik hati dan kiyowoo...

Short Story CompilationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang