Ku Kira Cinta itu Indah

150 14 1
                                    

Sorry for typo guys and happy reading...

Sret!

Saat aku sedang menikmati angin sembari memakan makanan ku di rooftop sekolah, tiba-tiba ada yang menarik kerah seragamku dari belakang. Ternyata Felix, teman sekelasku. Orang yang aku suka diam-diam.

"Kenapa sih lix?" ucapku dengan kesal karena terkejut dengan perlakuan tiba-tiba oknum bernama Lee Felix ini. Dia menyeretku ke taman belakang sekolah.

"Gue suka sama lo, lo mau gak jadi pacar gue?" Tanpa ba-bi-bu, Felix mengucapkan dengan wajahnya yang datar.

"Gak usah bercanda deh." Aku bingung sekaligus senang. Siapa sih yang tak senang saat orang yang kita suka tiba-tiba menyatakan cinta.

"Terima aja kenapa, gue maksa!" Aku tidak tahu mengapa Felix mengucapkan dengan wajah yang kesal.

"Iya udah." Jawabku pasrah. Dan Felix berlalu begitu saja.

Aku kira semuanya itu dia benar-benar mencintai ku

•••

Sudah 5 bulan aku menjalin hubungan dengan Felix, tapi entah mengapa aku seperti dipermainkan olehnya. Dia terlihat tak serius menjalin hubungan denganku. Setiap kali aku ingin mengajak berkencan dengannya sekadar sebentar saja, dia selalu saja menghindar dan memberikan berbagai macam alasan.

"Eh gue ada urusan, lo pulang sendiri aja ya." Ucap Felix. Aku hanya balas mengangguk saja.

Akhir-akhir ini dia selalu menyuruhku untuk pulang sendiri naik bus. Padahal waktu pertama kali kami menjalin hubungan, dia selalu mengantar dan menjemputku. Saat aku menanyakan kepada Felix mengapa akhir-akhir ini dia tidak menjawab pesan ku, dia malah mengalihkan topik. Aku jadi berpikir Felix hanya main-main.

Itu sebelum aku tahu jika dia bermain dibelakangku dengan gadis lain.

•••

"Gue benci sama lo Felix!" Air mataku tumpah begitu saja begitu aku meluapkan emosiku.

"Terserah lo, gue gak peduli." Tapi Felix, hanya menatap datar bersama gadis lain yang ada di rangkulannya.

"Kenapa lo lakuin itu ke gue, kalo lo emang gak serius pacaran sama gue kenapa lo nembak gue, ngasih semua perhatian palsu lo ke gue" lirih gue.

"Makanya jadi cewek jangan sok cantik, murahan. Tck, gitu doang baper. Lagian gue nembak lo karena dare dari temen gue kok." ucap Felix tersenyum miring.

Gadis mana yang tidak terbawa perasaan saat diperlakukan begitu manis.

"Gue mau putus." Aku mati-matian menahan amarahku.

"Ya udah, gue sih gak peduli." Setelah itu, dia pergi bersama selingkuhannya. Meninggalkanku yang sedang menangis seorang diri.

Ternyata cinta tidak seindah yang aku bayangkan

•••


Kejadian itu sudah beberapa tahun yang lalu. Masa-masa SMA yang kelam di Australia. Memunculkan rasa trauma untukku menjalin hubungan dengan lawan jenis.

Setelah mencoba berdamai dengan keadaan, sekarang aku mencoba untuk bahagia dan tak menengok ke masa lalu.

Brakk!

Short Story CompilationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang