Hurt

258 22 0
                                    

Sorry for typo guys and happy reading!


You POV

Cuaca hari ini sangat bagus, tapi tidak untuk hatiku yang tidak sebagus cuaca saat ini. Mood ku sangat buruk setelah tahu mantan pacarku berselingkuh dengan gadis lain yang sialnya adalah teman dekatku sendiri.

Aku benar-benar tidak menyangka. Temanku, Sena yang bermuka dua. Serta Seungmin yang brengsek dan naif. Cocok sekali bukan?

Memuakkan sekali mengingat manusia seperti mereka hidup di bumi.

Flashback on

Siang ini aku berniat untuk berjalan-jalan ke mall sendiri. Karena Seungmin pacar ku juga tak bisa menemani ku berjalan-jalan, sebab sedang ada acara keluarga katanya. Ya sudahlah aku berniat pergi sendiri saja, untuk menghilangkan rasa penat ku. Berdandan tipis sudah cukup untukku. Saat di mall tadinya aku berniat hanya untuk berjalan-jalan saja, tapi saat aku melihat hoodie bagus dan sedang diskon, seketika aku tertarik untuk membeli hoodie itu.

Tetapi, saat aku sedang asik memilih-milih hoodie, entah mengapa aku seperti melihat Seungmin, dan mengapa jalan berdua bersama gadis. Pikiranku bercabang, tidak mungkin kan Seungmin pergi saat sedang ada acara keluarga? Ya sudah lah, aku melanjutkan kegiatan ku memilih Hoodie saja.

"Sayang lihat, yang ini bagus tidak?" Tanya si gadis.

"Bagus sayang, kau pilih saja yang kau mau, nanti aku yang akan membayarnya. Kau tenang saja ya?" Ucap si lelaki

Tapi mengapa seperti suara seungmin ya? Karena penasaran, jadi aku mengintip.
Benar-benar tak menyangka, sialan!
Ternyata mereka berselingkuh rupanya.

Aku mengikutinya sampai mereka tiba di restoran yang ada di mall. Serta duduk di dekat mereka untuk menguping pembicaraan mereka dan menunggu waktu yang pas untuk mempermalukan mereka.

"Seungmin, kau sayang padaku tidak sih? Kita sudah menjalin 1 tahun berpacaran, tapi sampai kapan aku harus menunggu kau memutuskan hubunganmu dengan Y/n?" Ucap Sena

Seketika hatiku hancur. Ingin sekali aku menangis dan mengamuk disini. Tetapi aku harus menahannya, aku harus kuat. Aku harus menahan emosi ku agar tidak terlihat memalukan dan lemah oleh bajingan seperti mereka.

"Iya, nanti aku akan memutus-"

"Tidak usah repot-repot, sekarang saja. Aku yang akan memutuskan mu brengsek." Ucapan Seungmin terpotong oleh perkataanku, dan terlihat sangat jelas bahwa mereka sangat terkejut dengan kedatangan ku. Aku duduk di sisa kursi yang tersedia di meja mereka dengan santai.

"Kau mau putus kan? Ya sudah sekarang kita putus, Seungmin. Terimakasih untuk semuanya. Mungkin ini menyakitkan bagiku, tapi tak apa." Aku tersenyum saat mengatakannya walaupun ini sangat memuakkan bagiku.

"Terimakasih, aku juga sudah bosan denganmu. Tampilan mu norak sekali, sangat memalukan." Dengan tidak tahu dirinya, Seungmin mengucapkan itu sambil merangkul bahu Sena.

"Tapi asal kau tahu, Sena hanya memanfaatkanmu saja. Dia sebenarnya adalah manusia yang busuk Seungmin." Aku mengucapkan dengan jujur. Walaupun aku tahu, Seungmin akan membela Sena

"Tidak usah mencela Sena dihadapan ku, pacar ku tidak mungkin seperti itu. Kau harus nya sadar diri. Perempuan norak sepertimu, tidak akan yang mau memacarimu dengan tulus." Sudah kuduga Seungmin akan membelanya.

"Kau sadar diri saja. Seungmin dari dulu hanya mencintaiku. Bukan dirimu."
Sena hanya menatapku sinis setelah itu.

Sialan, aku jadi ingin mencakar wajah mereka berdua. Tapi aku harus mempertahankan senyumanku dan bersikap tenang.

Aku tak tahan, akhirnya aku menyiram segelas minuman yang ada di meja mereka ke wajah mereka.

"Terserah apa katamu jalang! Seungmin, selamat tinggal, ku doakan semoga hari-hari kalian sangat suram." Setelah mengatakan itu, aku langsung bergegas pergi sambil mengangkat jari tengah ku tanpa mau tahu reaksi yang mereka berikan kepadaku.

Ya... Setidaknya aku tidak terlihat lemah dihadapan mereka berdua.

Sesampainya dirumah, aku langsung masuk kamar dan mengunci pintu. Tenang... Aku tidak akan menangis. Aku hanya melakukan kegiatan ber-over thinking sampai aku tertidur. Aku tidak akan menyia-nyiakan air mataku untuk menangisi hal yang tidak berguna itu.

"Tapi tetap saja, aku itu perempuan. Aku tidak bisa menahannya." Pada akhirnya aku menangisi pria bajingan itu.

•••


TBC

Maaf banget kalau kurang greget ya... Ceritanya udah ku revisi, ku ganti yang tadinya make kata tidak baku jadi baku. Juga ngerapihin cerita ini dari yang sebelumnya berantakan banget. Tapi alurnya masih sama kok...

Jangan lupa vote dan komen ya gaes ya...

Short Story CompilationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang