- 1st protagonist point of view -
Sinar perak tipis mengelilingi tubuhku, dan kehangatan menyelimuti kulitku yang sudah mulai keriput dibeberapa tempat. Aku memejamkan mataku menikmati kehangatan seolah ada eksistensi yang memberikan mantelnya padaku.
[Yoo Jonghyuk]
Aku membuka mataku lalu mendongak ke atas langit, menatap satu-satunya bintang yang selalu mengawasi setiap tindakanku. Bintang itu masih sama sejak pertama kali aku melihatnya.
"Apakah itu suara aslimu?"
[... Itu benar]
Tanpa sadar kedua sudut bibirku membuat lengkungan tipis.
"Aku dapat mendengarnya. Mengejutkan bahwa itu terdengar baik"
Aku selalu bertanya tanya, konstelasi seperti apa dirimu, dan bagaimana kamu mempunyai informasi yang menuntunku sampai skenario terakhir.
Aku juga ingin tahu seperti apa sifat aslimu, karena aku tidak bisa menyimpulkan melalui semua pesan yang kamu kirim kepadaku.
[Konstelasi "Demon King of Salvation" kagum dengan kekuatanmu]
[Konstelasi "Demon King of Salvaion" menertawakan aksi bodohmu]
[Konstelasi "Demon King of Salvation" bertepuk tangan]
[Konstelasi "Demon King of Salvation" ingin makan masakan buatanmu]
[Konstelasi "Demon King of Salvation" mengatakan bahwa kamu sedikit bodoh]
[Konstelasi "Demon King of Salvation" ingin kamu tersenyum sedikit]
Seorang idiot yang selalu berada di sisiku.
Saat pertama kali aku mendengar namamu, yang aku pikirkan adalah selayaknya "Demon King" yang mempunyai sifat sombong, kejam dan tidak punya belas kasihan barang sedikitpun.
Namun...
Setelah aku mendengar suara aslimu yang terpikirkan olehku hanyalah...
Demon King of Salvation.
Seorang pria yang lebih muda dari perkiraanku.
Lebih lembut dari yang aku pikirkan.
Hangat dan menenangkan.
Seolah dia sedang tersenyum ke arahku.
"Kamu bilang aku akan kehilangan memoriku"
[... Iya]
"Apakah aku akan kehilangan semua yang berkaitan denganmu?"
[Itu benar]
"... Aku mengerti"
Demon King of Salvation, aku tidak takut kehilangan semua informasi yang kamu berikan kepadaku. Aku hanya tidak ingin semua yang terjadi di antara aku dan kamu hilang begitu saja.
[Kamu harus melakukan regresi]
Lebih dari 1800 kehidupan harus aku ulang demi bisa bertemu denganmu.
Demon King of Salvation, kamu terlihat mencemaskanku saat aku membuat keputusan itu.
Namun, angka itu tidaklah sebesar yang kamu bayangkan.
Bahkan sebenarnya, angka itu terlalu kecil bagiku untuk membalas semua yang kamu berikan kepadaku sejauh ini.
Demon King of Salvation, mungkin kamu sudah sepenuhnya tahu tentang diriku.
Selama aku hidup, aku tidak tau apa yang membuatku hidup, aku menjalani hidupku hanya karena aku hidup.
Tapi setelah bertemu denganmu, aku punya alasan kuat untuk hidup dan aku merasa seperti mempunyai orang tua, teman, sahabat dan seseorang yang bisa aku percayai.
"Demon King of Salvation"
Aku tidak tau apa yang membuatku tersenyum lega seperti ini, mataku panas dan tubuhku mulai menghilang seiring dengan cahaya perak yang membungkus tubuhku.
Aku mendongak sekali lagi, kali ini bintang itu meredup seperti tengah mengeluarkan air mata. Sayang sekali, padahal mata orang itu pasti cantik seperti gelap malam yang bertabur bintang.
"Aku berharap kamu juga kembali berada di suatu tempat juga"
Tubuhku perlahan menghilang, aku ingin bicara lagi namun tidak ada suara yang keluar.
'Aku harap di ujung regresiku nanti kita dapat bertemu. Aku ingin melakukan banyak hal denganmu, dan jika ada banyak waktu yang akan kita habiskan bersama, mungkin aku akan memasak sesuatu untuk kita makan bersama dibawah sebuah pohon besar yang menyejukan'
Sesaat sebelum seluruh badanku lenyap, kedua mataku tertutup dengan sendirinya.
'Dengan begitu, tolong tunggu aku sebentar lagi, Demon King of Salvation'
Ketenangan yang aku rasakan lenyap seketika, tubuhku tersedot lubang besar, dalam, gelap dan menyakitkan. Dan sesuatu di dalam kepalaku ditarik paksa keluar.
Kemudian semua rasa sakit itu hilang seperti sebuah kebohongan.
Aku membuka mataku, menatap sekeliling yang dipenuhi penumpang kereta.
Kenapa aku bisa tertidur dalam keadaan seperti ini?
Aku menatap kedua telapak tanganku, seperti ada yang aku lupakan.
Sesuatu yang penting bagiku, sesuatu yang harus aku perjuangkan, dan sesuatu yang sudah menjagaku sampai saat ini.
Namun... Apa itu?
Sekeras apapun aku mengingatnya, hanya ada rasa sakit yang datang di kepalaku.
Aku harus mengingatnya..!
Apapun itu... Tolong...!
Saat aku mengangkat wajahku, suasana dalam kereta sudah berubah drastis. Lampu kabin padam, suara orang saling bersahutan mempertanyakan apa yang tengah terjadi.
Dan ditengah semua keributan itu, sebuah eksistensi bola berbulu dengan tanduk melayang di udara.
[Channel telah dibuka]
[Beberapa konstelasi memasuki channel]
°
sentuh bintang jika suka, jika tidak suka sentuh saja emang kenapa
![](https://img.wattpad.com/cover/297061697-288-k248769.jpg)