The Secretive Plotter

1.7K 225 8
                                    

Suara ketukan ringan terdengar dari luar ruangan bernuansa putih. Seorang pria dewasa dengan balutan setelan formal ditambah dengan White Coat meletakkan gelas berisi wine berwarna merahnya di sebuah meja kecil.

[Masuklah]

Pintu terbuka, seiringan dengan cahaya yang masuk, membentuk siulet pria ramping yang juga memakai White Coat persis seperti yang ia pakai.

Secretive Plotter menegakkan posisinya dengan kedua tangan yang berada di sisi lengan sofa. Mata emasnya memperhatikan pergerakan pria tadi dengan teliti meskipun di dalam ruangan tidak ada penerangan sama sekali kecuali dari cahaya yang diberikan oleh konstelasi.

"Apa aku harus datang dengan sembunyi seperti ini terus menerus?"

Secretive Plotter tidak menjawab, malah dia mengatakan sesuatu yang lain. [Kalau sudah datang maka mendekatlah]

Bagian bawah White Coat menari seiringan dengan langkah ringannya, jarak di antara keduanya semakin terkikis. Dan Secretive Plotter dapat melihat wajah Kim Dokja dengan jelas.

[Aku tidak ingin membuat yang lain iri, karena aku tidak ingin kehilangan satupun dari mereka]

Kim Dokja bergerak menaiki sofa, lalu duduk di paha Secretive Plotter. "Sebenarnya aku lebih suka 999 dari pada kamu"

Mendengar itu, satu sudut bibir Secretive Plotter terangkat. Dia menggunakan satu tangannya untuk menopang wajah, dengan sedikit mendongak ia menatap wajah Kim Dokja.

[Apa kau yakin akan tetap memilih 999 dibandingkan denganku?]

Suara kekehan ringan terdengar dengan indah, "Haha, untuk kali ini saja aku akan memilihmu" Jemari kurus Kim Dokja membingkai wajah di depannya dengan lembut.

Secretive Plotter memperhatikan wajah Kim Dokja selama beberapa saat, kemudian tangannya mendorong tengkuk pria manis itu agar lebih mendekat padanya. Dan saat itulah, kedua bibir mereka mulai beradu di dalam keheningan malam.

orv oneshots [FANFICTION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang