Part 18

104 16 23
                                    

Sejak dua tahun lalu Kyungsoo selalu menghadiri setiap pesta yang ditujukan untuk Nyonya Do, bersama dengan ibunya ataupun tidak. Sekalipun ayahnya datang, bukan berarti ia akan kehilangan tanggung jawab untuk mewakili maupun mendampingi ibunya.

Tentu, awalnya sangat sulit, merasa malu dan terkadang diabaikan karena dianggap anak kecil. Lambat laun perspektif itu sudah bergeser. Dewan direksi perusahaan ataupun para investor yang sudah mengenalnya dengan baik akan menyambut ramah. Siapa sangka, sosok Kyungsoo yang tak banyak bicara di kampus dapat menjalin hubungan baik dengan konglomerat-konglomerat di negeri ginseng. Semua tak lepas dari pengaruh besar Do Group dan kharisma yang dimilikinya.

"Setelah lulus, apakah Anda akan langsung bergabung sebagai petinggi Do Group?" tanya salah seorang investor ternama yang Kyungsoo kenal sebagai Tuan Kang.

"Semua tergantung top management, mereka menganggap saya layak atau tidak. Seandainya tidak, saya akan melamar di perusahaan Anda. Bagaimana?"

Tuan Kang tertawa nyaring. Selera humor Kyungsoo cocok dengannya. "Aku akan sangat senang, tapi melihatmu tak pernah absen dari acara-acara yang kuhadiri, termasuk Samsong Charity Night malam ini, kupikir prediksimu salah."

Kyungsoo hanya tersenyum tipis menanggapi. "Saya masih terlalu awam, Tuan. Saya pikir, saya perlu lebih banyak belajar pada Tuan."

"Belajar padaku? Kupikir tak perlu sampai menjadi karyawanku. Bagaimana dengan mulai membeli saham SK Holding Group? Menurut orang kepercayaanku shareholders meeting akan dilangsungkan minggu depan dan jumlah yang akan dijual ... cukup tinggilah."

Kyungsoo menggoyangkan gelas piala berisi wine di tangan, "Saya pikir SK bukan target yang baik dengan kondisi defisit seperti sekarang."

"Aaah, kalau informanku akurat, mereka akan menjual 20% saham. Aku tidak bisa menyetujui ucapanmu sepenuhnya. Defisit untuk tahun ini bukan berarti, SK Holding tidak lagi menjadi raksasa dari FMCG* dan bisnis retail bukan? Kalau BEP* department store mereka bisa tercapai dalam kurun waktu 4 sampai 5 tahun, sedikit defisit bukan masalah yang berarti."

"Kalau begitu saya harus menunggu 3 atau 4 tahun lagi?"

Tangan Tuan Kang menepuk pelan bahu Kyungsoo, "Jangan mengajakku bercanda! Kau harus ingat, SK Holding Group memiliki resources dan manajemen yang sangat kompeten dan belum tentu mereka akan menjual kembali saham sebesar itu di masa depan. Unfortunately, they are in a jam due to the business alliances. Campur tanganmu sangat penting bagi mereka, begitu juga keluargamu."

"Maksud Anda?"

Tuan Kang menyeringai, ia menatap Kyungsoo penuh arti. Lantas, ia mendekatkan bibirnya pada telinga pria bermarga Do, "Aku bicara sebagai sahabat ibumu, Nak. Kau harus punya kekuatan yang besar untuk menendang ayamu dari kursi Do Group."

Kyungsoo terdiam. Tentu tidak mungkin kalau ibunya tak mengenal Tuan Kang. Sebagai salah satu dari deretan konglomerat di negeri ginseng, Nyonya Do memiliki network yang luas. Namun, menyebut pria itu sebagai sahabat sang Ibu adalah hal yang mengejutkan untuk Kyungsoo.

"Kenapa-"

Ucapan Kyungsoo terputus, fokus Tuan Kang tak lagi padanya, melainkan pada keramaian tak jauh dari tempat mereka berdiri.

"Bukankah itu Nyonya Do? Apa yang terjadi di sana?"

Mendengar nama ibunya disebut, refleks Kyungsoo berbalik. Mendapati wanita dengan dress berwarna emerald berdiri di dekat meja saji dengan wajah yang sangat merah. Kedua tangan ibunya mengepal dengan satu tangannya masih menggenggam gelas wine yang sudah kosong. Tanpa babibu, segera Kyungsoo berlari menghampiri ibunya dan seorang perempuan dengan rambut dan wajah yang sudah basah.

DeadlockTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang