Preview

8.4K 893 43
                                    

"Aduuuuhhh!!!"

Sosok kecil berusia 5 tahun ini langsung terpental saat tanpa sengaja menabrak seorang yang muncul tiba-tiba dari ujung koridor, bukan hanya bocah kecil itu saja yang terkejut, tapi juga sosok pria berseragam hijau tua di depannya, pria tersebut yang tidak lain adalah Askara Utama, merasa jika tidak ada orang lain di sini dan mendadak muncul seorang kecil yang kini meringis mengusap pantatnya yang pasti sakit.

Kekehan pelan terdengar dari Askara, playboy menyebalkan yang masih betah melajang sementara kawannya sudah berkeluarga ini langsung berlutut, membantu bocah laki-laki itu untuk bangun.

"Maafin Om, ya!" Ucap Aska lembut, kalimat yang langsung membuat bocah laki-laki itu yang sebelumnya tampak enggan untuk melihat Aska langsung mendongak menatap tepat kepada lawan bicaranya.

Dan saat akhirnya mata Aska bertemu pandang dengan bocah laki-laki yang ada di depannya, jantung Aska serasa berhenti berdetak, senyuman geli yang sebelumnya terlihat di bibirnya mendadak menghilang saat melihat sosok yang membuatnya serasa berkaca pada dirinya sendiri, begitu mirip dan serupa dalam versi mini dan lebih menggemaskan.

Bagaimana ada kebetulan macam ini? Batin Aska, rasanya mustahil untuk masuk di dalam akal sehatnya melihat kemiripan sampai seperti pinang di belah dua dengan orang yang bahkan belum pernah di temuinnya.

Bukan hanya detakan jantung Aska yang seolah berhenti, tapi

Tangan besar Askara terulur, merasakan perasaan aneh dan campur aduk dan sulit di jelaskan Askara dengan kata-kata saat mata tersebut menatapnya sendu, tapi belum sempat telapak tangannya menyentuh puncak kepala bocah tampan tersebut seseorang sudah menariknya menjauh dari hadapan Askara.

Jika ada kejutan yang mematikan untuk Askara, maka apa yang ada di depannya inilah yang serasa ingin membunuhnya.

"Jauhkan tanganmu dari anakku!"

Rindu AskaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang